Yogyakarta – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta sudah membeli Hotel Mutiara Malioboro Yogyakarta senilai Rp170 miliar dari alokasi Dana Keistimewaan. Awalnya hotel bintang tiga ini untuk pusat UMKM dan kuliner. Namun, kini dialifungsikan sebagai shelter Covid-19.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, saat ini masih dalam proses pengalihfungsian hotel menjadi shelter isolasi penanganan Covid-19. Rencananya bangunan tersebut digunakan sebagai shelter untuk pasien gejala ringan.
Raja Keraton Yogyakarta ini mengungkapkan, belum bisa memastikan kapan hotel yang berada di tengah kota ini sebagai shletr. Yang jelas pengalihfungsian sudah diproses persetujuannya oleh pemerintah pusat. “Untuk waktu persisnya pengopersian hotel jadi shelter belum bisa dipastikan,” kata Sultan HB X, Selasa 3 Agustus 2021.
Baca Juga: Pengadaan Hotel Mutiara Malioboro Pakai Danais Jadi Temuan BPK
Ngarsa Dalem, sapaan lain Sri Sultan HB X, sudah mengajukan surat kepada PLN agar segera melakukan pemasangan instalasi listrik di Hotel Mutiara.”Sudah saya tanda tangani surat untuk PLN, dulu sudah ada listriknya tapi kan diputus karena tidak beroperasi makanya sekarang kami minta disambungkan lagi” katanya.
Menurut Sultan HB X, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah datang untuk mengecek bangunan hotel. Sultan berharap sesegera mungkin dua bangunan yang bisa menampung 200 pasien Covid-19 ini siap menjadi shelter.
Sekretaris DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, tidak menutup kemungkinan Hotel Mutiara bisa dijadikan rumah sakit darurat jika ada izin pemerintah pusat. Namun sejauh ini hanya direncanakan sebagai shelter.
“Hotel ini kan lokasinya di tengah kota. Kalau jadi rumah sakit itu tingkat infeksiusnya tinggi, jadi sejauh ini baru dipersiapkan untuk alih fungsi menjadi lokasi isolasi,” kata Aji, sapaan akrabnya.
Baca Juga: Isi Surat Aktivis JCW untuk Sri Sultan HB X soal Penanganan Pagebluk
Aji mengungkapkan, saat Hotel Mutiara sebagai shelter sudha beroperasi akan ada pengawasan yang ketat. Pasalnya hotel ini keberadaannya berada persis di jantung Kota Yogyakarta.
Ketua Harian Satgas Covid-19 yang juga Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan pengalihfungsian Hotel Mutiara menjadi shelter tidak ada persoalan meskipun di pusat perekonomian.”Kan tempatnya sudah berbeda, semua protokol kesehatan di sana juga akan dilakukan secara maksimal,” kata Heroe. []