Bantul – Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengucapkan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban kecelakaan yang meninggal di kawasan Tebing Breksi Padukuhan Gunungsari, Kalurahan Sambirejo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada Jumat, 3 September 2021 malam.
Sebagai ungkapan bela sungkawa, Abdul Halim mengunjungi beberapa rumah duka di Padukuhan Daraman, Kalurahan Srimartani, Kapanewon Piyungan, Bantul pada Sabtu, 4 September 2021. “Semoga almarhum husnul khotimah dan diberikan tempat yang layak di sisi Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran menerima cobaan ini,” tuturnya.
Baca Juga: RX King Tanpa Lampu dan Pelat Nomor Kecelakaan dengan Mobil di Kulon Progo
Pada kesempatan itu, bupati memberikan santunan dan bingkisan serta mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya enam warga Daraman, Srimartani, Piyungan. Bupati ikut mendoakan agar para korban yang mengalami luka segera sembuh seperti sedia kala.
Keenam jenazah masing-masing bernama Wahdini, 40 tahun; Suprapto, 45 tahun; Ali Fahrudin, 40 tahun; Heri, 39 tahun dan Misbah, 40 tahun. Satu jenazah atas nama Imam, 29 tahun, dimakamkan di tanah kelahirannya di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Seperti diberitakan, kecelakaan tunggal terjadi di Gunungsari, Kalurahan Sambirejo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Jumat, 3 September 2021 malam. Truk bermuatan batu terguling di tikungan bawah pintu masuk objek wisata Tebing Breksi. Lima orang meninggal dunia di lokasi kejadian. Sedangkan enam lainnya luka-luka kemudia dilarikan ke rumah sakit.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan di Karangmojo Gunungkidul Dua Meninggal
Truk yang disopiri Shodiq dan kernet Noval ini sedang membawa batu melaju dari arah Tebing Breksi menuju Prambanan. Rencananya truk menuju Dusun Daraman, Kalurahan Srimartani, Kapanewon Piyungan, Bantul untuk kerja bakti pembangunan objek wisata. Sebanyak sembilan orang ikut menumpang di atas truk.
Dalam perjalanan, saat berada pada posisi jalan menurun diduga rem blong. Pengemudi truk tidak bisa mengendalikan kendaraannya lalu membanting kemudi hingga menabrak pondasi rumag. Truk akhirnya tertuling. Muatan batu dan sembilan penumpang di bak terbuka tersebut ikut berjatuhan. []