Bantul – Seorang remaja meninggal tenggelam di Sungai Oya yang berada di Dusun Jetis, Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Korban atas nama Satriya Adi Saputra, 18 tahun, ditemukan tenggelam di dasar sungai dengan kedalaman empat meter.
Kapolsek Imogori AKP Sumanto membenarkan adanya kejadian nahas yang menimpa pelajar MAN 2 Sewon Bantul ini. “Korban merupakan warga Kalurahan Sumberagung, Kapanewon Jetis, Bantul. “Diduga meninggal karena tidak bisa berenang lalu tenggelam,” ungkapnya, Selasa, 18 Januari 2022.
Baca Juga: Pria Asal Wonosari Korban Hanyut Sungai Oya Gunungkidul Ditemukan Meninggal
Kronologi kejadian bermula pada Senin, 17 Januari 2022 pukul 14.00 WIB korban bersama delapan temanya berangkat dari rumah dengan tujuan rekreasi ke Objek Wisata Srikemenut Imogiri. Sekitar pukul 14.30 WIB rombongan sampai di lokasi. Tiba di lokasi korban bersama lima temanya langsung mandi di sungai. Sedang tiga teman lainnya tetap di atas atau di pinggir sungai.
Saat mandi sekitar lima menit, korban berenang ke tengah sungai dan mengikuti arus. Teman-temannya sudah memperingatkan korban agar tidak berenang terlalu ke tengah sungai karena berbahaya. “Tetapi korban justru malah semakin ke tengah, lalu korban terbawa arus dan melambaikan tangan minta pertolongan,” ungkapnya.
Baca Juga: Penemuan Mayat Pria Misterius di Sungai Oya Imogiri Bantul
Saksi Geri, teman korban, yang saat itu juga berenang berusaha memberi pertolongan. Namun tidak kuat menahan beban korban akhirnya. Saksi lainnya, Farrel yang semula tidak ikut mandi dan berada di tepian sungai masuk ke sungai mencari korban.
“Korban ditemukan di dasar sungai dengan kedalaman sekitar empat meter dalam keadaan lemas. Ditemukan sekitar pukul 17.30 WIB. Dimungkinkan saat itu sudah meninggal,” ungkapnya.
Baca Juga: Geger Penemuan Mayat Perempuan Bersimbah Darah di Sleman
Tim Inafis dari Polres Bantul dipimpin Aiptu Edy Prayitno datang ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan hasilnya korban sudah meninggal. Dalam pemeriksaan itu tidak terdapat tanda-tanda penganiayaan, terdapat busa yang keluar dari mulut koban serta tidak terdapat luka di tubuh korban. “Selanjutnya jasad korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” kata dia. []
