Yogyakarta – Seorang pria berinisial S, warga Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul diduga akan melakukan bunuh diri di atas Tower BTS Roof Top di wilayah Patuk, Kemantren, Ngampilan, Kota Yogyakarta, Senin, 14 Maret 2022. Diketahui pria ini sulit menerima kenyataan ketika kekasihnya menolak untuk diajak menikah dengannya.
Beruntung aksi nekat yang hendak melompat dari ketinggian ini bisa digaggalkan. Namun, butuh waktu empat jam bagi para petugas dari Badan SAR Nasional (Basarnas) bersama TNI-Polri serta Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta membujuknya untuk turun dari tower.
Baca Juga: Pria Asal Godean Percobaan Bunuh Diri Lompat Jembatan di Bantul Gegara Putus Cinta
Kapolsek Gondomanan AKP Abdul Jalil mengatakan, berdasarkan data yang didapat pria ini nekat naik ke tower BTS melalui tembok salah satu bangunan di Jalan Bhayangkara. “Naik lewat bangunan samping lalu memanjat dari kabel-kabel,” katanya di lokasi kejadian, Senin, 14 Maret 2022.
Menurut dia, dari informasi yang dihimpun petugas kepolisian, pria ini nekat akan melakukan percobaan bunuh diri diduga ditolak pacarnya yang akan dinikahinya. “Tadi kami gali di lapangan, ini gara-gara ceweknya diajak nikah gak mau,” ujar Kapolsek.
Baca Juga: Percobaan Bunuh Diri Lompat Jembatan Lempuyangan Yogyakarta
Menurut dia, S datang ke Kota Yogyakarta untuk menemui pacarnya yang berjualan di Alun-alun Utara. Entah apa yang terbesit dalam pikirannya, hingga ia nekat memanjat bangunan di Jalan Bhayangkara untuk berencana mengakhiri hidup.
Dia mengatakan, untuk menggagalkan aksinya, upaya persuasif dilakukan oleh para petugas. Bahkan mereka mendatangkan teman perempuan S supaya ia bersedia untuk turun. Namun upaya tersebut belum berhasil.
Baca Juga: Pria Asal Magelang Percobaan Bunuh Diri Lompat Jembatan di Bantul
Pihak kepolisuan akhirnya menghubungi keluarga untuk ikut membujuk S supaya bersedia turun. “Di tengah-tengah evakuasi, kami laksanakan video call dengan orang tuanya. Lalu kami datangkan ibunya. Tadi berhasil dievakuasi, dan sekarang yang bersangkutan masih berada di Polresta Yogyakarta,” terang dia.
Kasiops Basarnas Yogyakarta Asnawi Suroso mengungkapkan, petigas mengalami kesulitan saat melakukan evakuasi lantaran S tidak mau diajak turun. “Dari TNI dan Polri berupaya menghadirkan keluarga korban. Upaya persuasif sudah dilakukan. Tetapi upaya safety tetap kami sediakan jika sewaktu-waktu S tidak bisa diturunkan,” katanya.
Baca Juga: Guru SD di Yogyakarta Lompat Jembatan Gegara akan Dijodohkan
Asnawi menjelaksan, yang bersangkutan memang memiliki sebuah keinginan akan tetapi tidak terpenuhi. Kondisi itulah yang memicu S nekat untuk mengakhiri hidupnya. “Proses tadi jam 13.00 WIB korban mulai di atas. Ketingian tower BTS itu sekitar 15 sampai 20 meter,” katanya. []