UU Keistimewaan dan Peluang Bisnis Kostum Kesenian di Yogyakarta

  • Whatsapp
kostum seni jogja
Penata busana dan kostum seni di Yogyakarta. (Foto: Istimewa)

Yogyakarta – Dinamika berkesenian di Yogyakarta tidak akan pernah selesai dibahas dalam hitungan waktu sekejap. Begitu banyak unsur yang selalu menarik dikemukakan saat wajah kesenian menjadi obyek pembahasan.

Tidak bisa dipungkiri setelah pemerintah pusat menetapkan Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Undang-undang Nomor 13 tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY berdampak besar terhadap banyak komponen seni budaya di Yogyakarta. Hal ini menjadi pijakan dan dasar langkah yang cukup besar dengan kebudayaan.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Kiprah Mbah Sugeng, Pegiat Seni Tradisional Asal Kulon Progo dalam Arus Modernisasi

Geliat kebudayaan termasuk kesenian mendapat pengaruh yang signifikan. Banyaknya produk-produk kesenian yang hadir baik yang berbasis tradisi maupun berbasis modern menjadikan Yogyakarta semakin berwarna. Pergerakan yang masif ini tentu juga berdampak kepada pelaku pelaku seni yang di kemudian hari menjadi ujung tombak terhadap pewarnaan kesenian di Yogyakarta.

Panggung kesenian adalah ajang untuk mengekspresikan sebuah karya yang tentunya melibatkan banyak hal di dalamnya. Sebut saja salah satu yang menjadi unsur dalam pertunjukan adalah sandhangan atau kostum berkesenian.

Baca Juga: Yohanes Rangga, Remaja Pelestari Kesenian Tradisional Jawa Asal Kulon Progo

Membahas soal kostum dalam keterlibatannya pada pertunjukan, bukan hal yang bisa dipandang sebelah mata. Kostum akan mengantarkan imajinasi kepada penikmat seni budaya dalam memahami sajian kesenian.

Tema-tema yang diangkat akan sangat menentukan tentang penggunaan kostum yang dipilih. Sebut saja salah satu contohnya tentang kostum perjuangan yang sering dilihat ketika menghadirkan pertunjukan dalam tema perjuangan. Kecermatan penata kostum dalam memilih corak, desain dan warna menjadi pertaruhan yang harus dijawab dengan tepat.

penyedia jasa kostum
Salah satu penyedi jasa kostum kesenian di Yogyakarta. (Foto: Istimewa)

Dibutuhkan referensi dan pengetahuan yang lebih saat mengeksekusi sebuah karya. Apalagi jika menyangkut hal yang berhubungan dengan data sejarah.

Catatan-catatan yang ada bisa dijadikan acuan dan pijakan. Koleksi-koleksi foto juga merupakan pancingan kreativitias yang akan menambah kemampuan seorang penata busana dalam menyiapkan materi yang akan disajikan.

Baca Juga: Peluncuran Buku Puisi Moods Karya Sonia Prabowo di Tembi Rumah Budaya Bantul

Meski pertunjukan di atas panggung bukan duplikasi sejarah, namun ada tanggung jawab moral yang harus emban sehingga pertunjukan menjadi lengkap dan layak untuk dinikmati. Busana mencermikan masanya. Sudah barang tentu hal ini wajib dipahami seorang kreator busana.

Pada perkembangannya, penyedia jasa pengadaan kostum harus semakin bervariasi dalam menyediakan kostumnya. Kostum menjadi poin dan peluang yang menggiurkan dieksplorasi.

Terbukti sampai saat ini sudah banyak penyedia jasa kostum yang melirik kostum perjuangan sebagai tambahan pelengkap koleksinya. Perjuangan dalam arti pertunjukan sekaligus perjuangan arti yang sesungguhnya dalam memenuhi dan mencukupi hidup. []

Penulis artikel: Era Noviana Rosadi, mahasiswi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.

Related posts