BacaJogja – Siapa sangka bahwa jajanan legend Telur Puyuh Dadar masih menjadi favorit mayoritas kalangan. Seperti yang dijual oleh Pak Hasim mulai dari tahun 2002.
Pak Hasim warga asli Brebes Jawa Tengah, namun sudah menetap di Yogyakarta. Dia di menempati rumah tinggal di sekitar Stadion Mandala Krida Yogyakarta bersama istri dan anaknya.
Baca Juga: Suka Kulineran? Ada Java Food Festival di Sleman City Hall
Telur Puyuh Dadar buatan Pak Hasim rasanya sangat lezat. Asin dan tingkat kematangannya pas. Siapa saja yang membeli pasti tidak akan kecewa dengan cita rasanya.
Pak Hasim menekuni bisnis UMKM ini sudah 20 tahun lamanya. “Saya berjualan mulai tahun 2002 hingga saat ini dan berpengharapan bisa menafkahi keluarga,” ujarnya saat ditemuai pada Minggu, 23 Oktober 2022.
Baca Juga: Sensasi Wedang Tahu Bu Kardi, Minuman Sehat dan Unik di Yogyakarta
Telur Puyuh Dadar yang dijual Pak Hasim seharga Rp5.000 sebanyak enam butir telur puyuh. Biasanya Pak Hasim berjualan di depan sejumlah sekolah dasar (SD) dan juga berjualan di Stadion Mandala Krida Yogyakarta. Dia berjualan mulai pukul 07.00 WIB.
Jajanan ini sangat mudah disajikan dan juga higienis. Cara membuat telur puyuh dadar hanya dengan mencampur enam butir telur yang sudah dipecahkan lalu ditaburi garam. Setelah digoreng dan diberi saus di atasnya.
Baca Juga: Gudeg Wijilan dan 13 Wisata Kuliner di Kota Yogyakarta
Sewaktu pandemi melanda, Pak Hasim berkeliling dikarenakan banyak sekolah tutup atau libur. Saat itu sangat susah mencari nafkah dan masih terasa hingga kini. “Waktu pandemi, saya berjualan keliling karena sekolahan pada tutup, ini saja masih sering sepi,” ungkapnya.
Penghasilan Pak Hasim sekitar Rp200 ribu per hari. Usahanya masih dijalani hingga kini. Dengan semangat yang tinggi ia membawa gerobaknya mengelilingi banyak tempat hanya untuk menghidupi keluarganya.
Baca Juga: Kuliner Kekinian, Pie Mocaf Ubi Kuning Baik untuk Kesehatan
Tidak ada kata letih dan lesu yang tersirat di dalam benaknya. Beliau tetap setia dengan berjualan Telur Puyuh Dadar keliling. Semangat Pak Hasim dalam melakoni pekerjaannya menuai banyak komentar positif dari pembelinya. Semangat Pak Hasim ini menjadi motivasi bagi semua orang. []
Artikel dikirim oleh Rehlitna Rejekinta Br Purba, Mahasiswi Prodi Public Relations ASMI Santa Maria Yogyakarta.