BacaJogja – BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta menyatakan, tiga hari ke depan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berepotensi mengalami cuaca ekstrem. Warga diimbau waspada potensi bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung.
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta Warjono menjelaskan, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, di antaranya anomali suhu muka laut harian maupun mingguan di sekitar perairan Jawa terpantau positif yakni +0.5 s/d +2.5 °C, Indeks ENSO di Nino 3,4 bernilai – 0.75 dan Indeks IOD bernilai -0.54 yang berarti signifikan terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia.
Baca Juga: BMKG: Waspada Bencana Hidrometeorologi Basah dan Kering pada 2023
Selain itu juga didukung adanya pusat tekanan udara rendah di Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera, dan wilayah konvergensi di sebagian besar wilayah Jawa memicu peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY.
Analisa profil vertikal kelembapan udara, relatif tinggi mencapai >80 % serta labilitas lokal yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap peningkatan pembentukan awan hujan di wilayah D.I Yogyakarta.
Baca Juga: Banyak Rumah dan Sekolah di Kulon Progo Terendam Banjir
“Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG DIY memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang untuk periode tanggal 8 – 10 November 2022,” katanya dalam siaran pers, Senin, 7 Novemebr 2022.
Adapun kabupaten dna kota di DIY yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem sebagai berikut:
Selasa, 8 November 2022
Kota Yogya, Sleman, Kulon Progo, Gunungkidul, dan Bantul bagian utara.
Baca Juga: Update Data Kerusakan Longsor, Banjir dan Angin di Kulon Progo dan Sleman
Rabu, 9 November 2022
Kota Yogya, Sleman, Gunungkidul, Kulon Progo bagian utara, dan Bantul bagian utara.
Kamis, 10 November 2022
Kota Yogya, Sleman, Kulon Progo, Bantul bagian utara, dan Gunungkidul bagian utara.
Dia mengatakan, warga diminta tetap waspada terhadpao potensi bencana hidrometeorologi terutama yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi. []