14 Paguyuban Tionghoa di Yogyakarta Siap Ramaikan Event PBTY 2023

  • Whatsapp
barongsai pbty
Barongsai menjadi salah satu atraksi dalam event PBTY. (Foto: Pemkot Yogyakarta)

BacaJogja – Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) ke XVIII tahun ini dipastikan berlangsung semarak. Hingar bingar gelaran PBTY kembali mengemuka setelah setelah dua tahun digelar secara online atau daring.

Event dalam rangka menyemarakkan Tahun Baru Imlek 2574 Tahun 2023 ini digelar selama tujuh hari. Mulai 30 Januari hingga 5 Februari 2023 di Kampung Ketandan, Kemantren Gondomanan, Kota Yogyakarta.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Jakarta Juara Umum Kejurnas Barongsai di Sleman City Hall Yogyakarta

Event tahunan ini terselenggara atas kerja sama dari Jogja Chinese Art and Culture Centre (JCACC) yang merupakan wadah gabungan dari 14 Paguyuban Tionghoa yang ada di Yogyakarta. Mereka siap menampilkan seni budaya dalam event bertema “Bangkit Jogjaku, Untuk Indonesia”.

Selain menampilkan Seni dan Budaya khas Tionghoa, dalam acara ini juga digelar bazar dan pameran. Sedikitnya melibatkan 200 stand oleh UMKM di Yogyakarta. Ada juga panggung untuk pentas seni selama gelaran berlangsung.

Baca Juga: Kalender Event Jogja Oktober 2022, Selain WJNC Ada Aksi Barongsai 3 Hari di Sleman

PBTY diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya setelah 2 tahun diterpa pandemi Covid-19. Selain itu, diharapkan terjadi akulturasi budaya, meningkatkan keakraban serta meningkatkan toleransi sesama umat manusia.

Ketua Pelaksana PBTY Sugiarto mengatakan, pekan budaya ini digelar terbuka bagi masyarakat umum. Tujuan event ini untuk meningkatkan rasa persaudaraan sesama umat, menjaga dan membangun kebersamaan, dan meningkatkan toleransi sesama umat manusia.

Baca Juga: Saksikan, Atraksi Barongsai Terbaik Indonesia Tiga Hari di Sleman, Gratis!

“Tujuannya agar tercipta persatuan dan kesatuan sesama anak bangsa,” katanya usai audiensi dengan Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X di Kepatihan Yogyakarta belum lama ini.

Sementara itu, Paku Alam X mengatakan, PBTY memberi wawasan dan hiburan kepada warga dan wisatawa. Setelah pandemi selama 2 tahun, masyarakat Jogja haus hiburan. “Kami berharap persiapannya dimatangkan mengingat acara digelar di pusat kota Yogyakarta dengan kepadatan pengunjung,” ungkapnya.

Baca Juga: Bakpia Day 2022, 15.000 Jajanan Jawa-Tionghoa Ini Dibagikan Gratis di Yogyakarta

Di sisi lain, Palam Alam X bergarap event seperti PBTY ini juga bisa dikembangkan di tempat lainnya, sepetti di Kranggan yang memiliki Klenteng Poncowinatan. “Jika bisa berkembang seperti di Ketandan, Kranggan juga akan semakin semarak dikunjungi wisatawan,” ujarnya.

Wakil Gubernur DIY juga menyampaikan kepada PBTY agar berkoordinasi untuk menyatukan antara tarif parkir dengan tiket masuk event. Pengunjung dapat menunjukkan tiket masuk event untuk pembayaran tarif parkir, sehingga pengunjung tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk membayar tarif parkir. []

Related posts