BacaJogja – Kawijo, 61 tahun, warga dusun Monggang, Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul, Yogyakarta mengalami musibah. Rumah Kawijo terbakar.
Atas musibah itu, Bendahara Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Kecamatan Pundong Bantul Puwanto menyerahkan bantuan sosial kepada Kawijo, Minggu, 17 September 2023.
Rombongan Lazisnu Pundong berkunjung lokasi bencana kebakaran tersebut menyerahkan bantuan sejumlah 3 juta rupiah untuk penyediaan material bangunan dan membantu perbaikan rumah.
Baca juga: Kronologi Kebakaran Rumah, Mobil dan Lima Motor di Kulon Progo
“Berita kebakaran itu kami terima pada Selasa siang, hari yang sama saat kejadian terjadi. Lazisnu Pundong kemudian melakukan penggalangan donasi untuk membantu korban. Sejauh ini terkumpul Rp3 juta, lalu kami serahkan pada hari ini,” ujar Purwanto.
Di hari sebelumnya, kebakaran yang menghanguskankan rumah Kawijo pada Selasa 12 September 2023, langsung mendapatkan perhatian Banser NU Pundong.
Anggota Banser Pundong Supardiono, bersama warga dusun ikut terjun gotong-royong membersihkan puing-puing kebakaran di siang harinya. Penyebab kebakaran hebat yang menghanguskan rumah milik Kawijo itu diduga bermula dari korsleting listrik.
Baca juga: Kerugian Kebakaran Hebat Gudang Cat di Bantul Rp2 Miliar
Kondisi rumah terbakar 90 persen. Atap rumah dan isinya ikut habis terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian ditaksir mencapai Rp75 juta.
Kawijo memberikan keterangan bahwa barang-barang berharga seperti sertipikat tanah, ijazah, BPKB, dua unit sepeda, dan uang tunai senilai Rp15 juta miliknya ikut hangus terbakar.
“Kejadian begitu cepat. Pada jam 8 pagi, saya mengantarkan istri ke TK Monggang. Setelah itu, saya balik ke rumah mengambil alat semprot tanaman lalu menuju sawah. Saat di sana, saya dikabari bahwa ada kobaran api di rumah. Saya bergegas pulang. Warga dusun sudah gotong royong memadamkan api, namun sudah menjalar besar di atap rumah dan membakar isi di dalamnya,” kata Kawijo.
Kawijo bersama keluarga saat ini tinggal di bawah terpal yang dibentangkan di ruang kamar rumah bekas kebakaran.
Dalam kesempatan tersebut, Anggota Bamuskal (Badan Musyawarah Kalurahan) Srihardono, Supardi mengemukakan bahwa saat ini hal mendesak yang dibutuhkan adalah membangun kembali rumah agar bisa dihuni dengan layak.
“Kami turut menyampaikan terimakasih kepada Lazisnu Pundong juga kelompok-kelompok masyarakat lainnya yang turut membantu korban bencana. Dalam tinjauan kami, yang dibutuhkan material bangunan seperti pasir, batu split, semen, kayu usuk dan reng untuk atap, kusen pintu dan jendela, serta genteng. Bantuan juga bisa berupa uang yang bisa luwes difungsikan sesuai kebutuhan,” tuturnya. (Markaban Anwar)