Gerakan Pemilu Bersih Soroti 54 Juta DPT Bermasalah, Ada Pemilih Berusia 1.030 Tahun

  • Whatsapp
gerakan pemilu bersih jogja
Sejumlah tokoh berkumpul di Yogyakarta menggelorakan Gerakan Pemilu Bersih. Mereka menyoroti 54 DPT bermasalah. (Foto: BacaJogja)

BacaJogja – Sejumlah tokoh berkumpul di Yogyakarta menyoroti dugaan 54 juta Daftar Pemilih Tetap (DPT) bermasalah pada Jumat, 9 Februari 2024. . Bahkan ada pemilih pada Pemilu 2024 ini berusia 1.030 tahun. Kok bisa?

Para tokoh ini bersuara, menggelorakan Gerakan Pemilu Bersih. Mereka antara lain Mantan Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Mantan Rektor UGM Prof Sofyan Effendi, Jenderal (Purn) Tyasno Sudarto, Mantan Ketua PWNU Prof Rochmat Wahab, Syukri Fadholi, Prof Suyanto, Heru Kurnianto Cahyono, Dwi Kuswantoro, Khamim Zarkasih Putro, Prof Chirzin, dan lainnya.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Sikap Paguyuban Intelektual Muhammadiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tentang Pemilu 2024

Din Syamsuddin mengatakan, Gerakan Pemilu Bersih memminta jumlah DPT segera dikoreksi oleh KPU sebelum pelaksaan Pemilu 14 Februari 2024. Adanya DPT yang bermasalah yang jumlahnya sangat besar. Jumlahnya 54 juta nama atau sekitar 26 persen dari DPT pada Pemilu 2024.

Mantan Ketua MUI ini mengungkpakan Gerakan Pemilu Bersih fokus pada pemilu dan pilpres yang jujur dan adil, langsung, umum, bebas dan rahasia. “Saat ini kejujuran, keadilan dan rendahnya etika politik mendominasi narasi,” katanya dalam jumpa pers di Hotel Santika Yogyakarta, Jumat, 8 Februari 2024.

Baca Juga: Setelah Pemilu 2024 Apakah akan Banyak Caleg yang Masuk Rumah Sakit Jiwa?

Dia mengaku sangat prihatin dengan DPT bermasalah ini. “Kami menilai ini masalah besar bagi bangsa. Ketika tak ditanggapi maka jadi masalah di atas masalah. Kalau KPU dan Bawaslu tak memberi tanggapan juga koreksi maka ini dapat dianggap pemilu dan pilpres cacat etika, cacat moral dan cacat hukum,” paparnya.

Tyasno Sudarto mengatakan, DPT bermasalah antara lain nama yang hanya satu huruf bahkan tak ada namanya sama sekali. Ada DPT di bawah 17 tahun yang seharusnya belum punya hak pilih. “Ada yang di atas 100 tahun, jumlahnya ada 13 ribu nama. Ada yang usianya 1.030 tahun,” ungkapnya.

Baca Juga: Penandatanganan Pakta Integritas dan Ikrar Netralitas ASN Yogyakarta di Pemilu 2024

Menurut dia, total DPT bermasalah 54 juta, sementara jumlah DPT pada Pemilu 2024 tercatat 204 juta pemilih. “Permintaan kami bagaimana bisa jujur dan adil. Kami sudah disampaikan ke KPU, katanya akan diperbaiki tapi sampai saat ini tidak ada perubahan,” ujarnya.

Sementara itu, Prof Sofyan Effendi mengungkakan, dugaan DPT bermasalah tak boleh dianggap remeh apalagi ketika menguntungkan salah satu calon tertentu. “Secara teoritis, barang siapa yang menguasai atau mengendalikan pemilih bermasalah, maka akan mudah memenangkan Pilpres bahkan dalam satu putaran,” tegasnya. []

Related posts