Oleh : Muhammad Chirzin *)
Salah seorang anggota grup WA curhat: Kami kecewa berat dengan pernyataan SP NasDem.
Anggota lainnya menaggapi. Kalau mendengar politisi berbicara, jangan hanya mendengarkan apa yang disampaikan/diucapkan. Tapi dengarkan juga baik-baik dan cermat apa yang tidak dikatakannya. Jadi, saya masih menganggap, NASDEM akan bersetuju dengan Hak Angket bilamana PDIP memeloporinya sesuai apa yang diinisiasi oleh Pak Ganjar. Bila itu terjadi, maka partai yang lain termasuk NASDEM insya Allah akan ikut juga. Itu yang bisa saya tangkap dari situasi saat ini.
Turut berdukacita sedalam-dalamnya atas matinya api demokrasi di negeri yang tercinta ini, di usianya yang begitu pendek. Demokrasi ini lahir dari rahim era reformasi sebagai pilihan bersejarah bangsa Infonesia sendiri tanpa didikte oleh bangsa mana pun pada 26 tahun lalu.
Demokrasi ini lahir karena telah ditebus dengan harga yang amat mahal lewat Tragedi Semanggi 1, Tragedi Trisakti, Tragedi Semanggi 2, dst. Kini bangsa Indonesia tengah berada di depan pintu gerbang negara baru, negara gagal…
Ya Allah, anugerahkan kepadaku ketenangan untuk menerima hal-hal yang tidak dapat kuubah, keberanian untuk mengubah hal yang bisa kuubah, dan kearifan untuk mengetahui perbedaannya.
Kami bangga bukan menjadi bagian orang-orang yang curang. Semoga keadilan dan kebenaran di negeri ini akan kembali tegak sebagaimana seharusnya, sesuai dengan kebenaran yang hakiki. Amin
Astagfirullah…sangat kecewa dengan keputusan KPU, Namun sudah diprediksi. Perjuangan terus berlanjut. Usia reformasi sangat pendek. Usia kita pun sangat pendek. Teruslah pribadi ini istiqamah dan kuatkan hati untuk memperjuangkan kebenaran.
Baca Juga: Sembilan Catatan Masalah Pemilu 2024 Menurut Ketua Komisi A DPRD DIY
Masih ada jalur yang sah… MK, walaupun itu sudah patut diduga juga hasilnya… tapi next itu yang sangat menentukan tugas kita memelihara komitmen dan persatuan… nyalakan terus api perjuangan dalam diri-diri kita dan Tim.
Semua pengorbanan yang telah kita berikan tidak ada yang sia-sia. Semua sudah tercatat baik dalam sejarah Indonesia maupun di sisi Pencipta kita, yang kelak akan kita temui saat kita kembali.
Perjuangan harus terus dilanjutkan sampai titik penghabisan. Kesalahan akan tetap menjadi kesalahan, untuk selamanya, dan tidak akan berubah menjadi kebenaran karena perjalanan waktu.
Mungkin baik utk disimak, sehingga kita paham bahwa langkah yang dilakukan 01 dilihat sebagai bukan protes dari yang dikalahkan, tapi sebagai upaya meluruskan ketidakwajaran dan pelanggaran dalam langkah perjalanan bangsa ke depan.
Baca Juga: Info Mudik Gratis 2024; dari Jakarta ke Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Lampung
Anggota grup WA senior pun berpesan, kita sudah tahu semua, bahwa hasil akan demikian sesuai dengan rencana regime. Itu yag saya sebut sebagai an electoral coup d’etat which ensures their selection win in the name of popular electoral process, yaitu memastikan paslonnya menang dengan sepertinya melalui proses demokrasi populis, melalui pemilu. Atau juga saya sebut sebagai fabricated election, dianggapnya pemilu demokratis tapi sudah terjadi kejahatan pemilu yang luar biasa dengan mengarahkan kemenangan pada paslon tertentu.
Sikap yang sangat tinggi nilainya. Bukan menang atau kalah. Selamatkan demokrasi, selamatkan NKRI. Beri contoh untuk anak cucu. Biarlah catatan di MK menjadi catatan pedoman untuk integritas penyelenggara pemilu berikutnya.
Senior pun menambahkan… Kejahatan itu bisa skenario hegemoni nasional maupun hegemoni global. So what’s next? Berjuang terus untuk keadilan. Sampai raga berpisah dengan jiwa. Kejahatan pemilu apa saja? Kita bisa buat daftarnya.
Baca Juga: Kemkominfo Gelar Talkshow Cakap Digital Cegah Bullying di PP Sunan Pandanaran Yogyakarta
Masih panjang perjalanan untuk perubahan dan perbaikan dari kerusakan yang diciptakan rezim jkw terhadap negara dan bangsa ke depan.
Perjuangan mencerdaskan rakyat adalah tantangan tersendiri. Sangat sedih mendengar di desa-desa transaksi-transaksi dilakukan dengan tanpa rasa malu. Percis regime ini saat menjual kedaulatan negara dengan harga murah tanpa rasa malu kepada asing dan aseng. Alhamdulillah ‘ala kuli hal… Ayo terus berjuang. Allah musta’an.
Senior menjawab: Yang revolusi mangga, kita doakan. Yang berisnis, keluarkan sedekah untuk jihad politik. Yang anak muda belajar yang cerdas. Tingkatan ketaqwaan dan iman untuk menguasai dunia, tapi yang dimuliakan Allah swt. Strategi kajian pemikiran-pemikiran ditingkatan secara TSM. Ini tiga huruf yang bikin porak poranda bangsa ini.
Senior lainnya berpesan: This is the darkest side of our democracy. We are now moving from bad to worse. Amat memilukan menyaksikan proses rubuhnya pilar-pilar demokrasi yg bersendikan Pancasila. Recovery mungkin bisa dicapai 25 tahun lagi ke depan jika di fase ini ada perubahan. Jika tidak, no more hope.
Baca Juga: Tips Supaya Puasa Bisa Kuat Seharian Penuh Tanpa Halangan
Senior terdahulu berpesan: Semangat terus, tidak ada KATA jera dalam perjuangan. Insyaa Allah khaer. Ini yang saya maksudkan regime ini yang berhubungan dengan hegemoni nasional maupun international anti Islam dengan kelompok Islam.
Strategi neo Fir’aun, pecah belah rakyat, tindas, tahan pejuang, rawat penjilat, tebar kejahatan kekuasaan, TSM. Perjuangan masih panjang. Semangat. Allah musta’an.
Tantangan bagaimana memaksa penyelenggara negara, istana, dan Senayan yang melakukan kejahatan pemilu dimunculkan di depan publik (dalam teater Hak Angket?) untuk mempertanggungjawabkan. Target presiden saja.
Politisi prinsip yang dianutnya kepentingan bersama para elit. Rakyat hanya diminta untuk memilih bos yang satu dan bos lainnya. Kritik Schumpeter tentang demokrasi liberal, 40 tahun mengajar demokrasi liberal, barat, sekuler, the separation between state and church, semakin ketahuan sistem tersebut tidak baik.
Baca Juga: Reformasi Sudah Berbalik Arah, Ini Tiga Seruan Kampus Menggugat di Balairung UGM Yogyakarta
Kalau gunakan pemikiran Al-Farabi, negeri ini masuk pada kategori Al-madinah adh-dhallah, negara sesat; rakyat ya tidak bahagia, pemimpinnya suka menipu rakyatnya bertentangan antara langkah dan bicaranya. Maka itu saya selalu mengajak dalam bintek2 DPRD untuk membangun politik dan pemilu halal. Dalil fiqihnya silahkan yang ahli membahasnya. Paling utama prinsip jujur dan Adil.
Jika tidak kunjung berujung baik dan memuaskan, apakah akan terbuka lebar banyak peluang mengganti sistim pemilu ini, dengan sistim yang lebih menarik, termasuk mungkin peluang masuknya konsep khilafah.
Jawab senior: Kembali ke MPR saja pilpresnya
Sangat setuju. Rasa-rasa sejak pemilihan langsung presiden sampai sekarang, bukannya tambah baik, malah mental penguasa semakin rusak demi mempertahankan kekuasaan, mental rakyat juga semakin rusak demi mendapatkan BLT. DPD sedang mengumpulkan tanda tangan dukungan untuk kembali ke UUD 1945.
Memang, kalau kualitas anggota DPR seperti sekarang, tidak punya integritas, MPR-nya bisa disetir kepentingan tertentu. Makanya perjuangan ke depan akan lebih berat, karena melawan penjajahan oleh bangsa sendiri.
Baca Juga: Daftar Menu Buka Puasa Selama Ramadan 2024 di Masjid Jogokariyan Yogyakarta
Semoga proses Pemilu 2024 ini menjadi Proses menapis Partai untuk bisa berjuang berbasis nilai dan isu, bukan kepentingan sesaat. Pelecehan adab dan etika demokrasi yang dilakukan Jokowi menjadi berkah untuk sanktifikasi Partai sebagai pengingat bahkan pertobatan untuk kembali kepada ideologi, bukan karena sekadar untung rugi posisi dan kekuasaan. Semoga.
Partai Politik sangat dibutuhkan, sebagai institusi yang dibangun dengan idealiologi yang jelas. Namun dalam praktiknya tidak semua partai mampu menunjukkan jati diri dengan ideologi yang jelas, bahkan suatu partai semakin kabur ideologinya, bahkan ada yang tidak jelas ideologinya. Akibatnya kita bisa memiliki politisi yang tak berideologi yang dengan mudahnya bisa lompat dari satu partai ke partai lain.
Tak ada guilty feeling sedikit pun. Fenomena inilah yang membuat suatu Partai tak memiliki marwah yang patut dijaga dengan sungguh-sungguh. Jika demikian dibiarkan terus, maka semakin sulit muncul Partai yang ideal. Seperti Partai X yang sudah pernah memiliki konstituen besar, sekarang tidak tampak sangar, bahkan ada yang masuk ke Senayan saja gagal. Semoga Partai yang sekarang mampu masuk di Senayan bisa mantapkan jati dirinya.
Baca Juga: Jadwal Penceramah Kultum Tarawih Ramadan 2024 Masjid Syuhada Kotabaru Yogyakarta
Dalam catatan sejarah kelam Indonesia, hari kemarin adalah puncak kemunduran perpolitikan Nasional Indonesia, sepertinya semua parta manut kepada putusan KPU yang dipaksakan sama dengan versi QC, hanya mereka berbeda dalam penyampaian kepada masyarakat saja.
Masyarakat Indonesia telah ditipu dan dibodohi dengan atas nama demokrasi yang menjunjung tinggi kepentingan bangsa. Kang Eep terlalu baik dan saleh dengan tetap berhusnuzhan. Saya lebih setuju dengan ungkapan Bang Said Didu: kita boleh percaya kepada politisi, tetapi tetap sisakan ruang yang cukup untuk mencurigai mereka.
Pernyataan SP yang menerima hasil pemilu tanpa catatan kritis sangat melukai dan mengecewakan para pendukung setia Anies.[]
*) Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta