Liter(art)si, Menyelami Keindahan Seni Kekinian Melalui Pameran dan Teks Karya Tulis

  • Whatsapp
buya syafii
Melukis foto Buya Syafii Maarif dalam pameran seni Liter(art)si di Yogyakarta (Istimewa)

BacaJogja – Pameran seni dan teks karya tulis bertajuk Liter(art)si, yang digelar oleh Panitia 109 Tahun Majalah Suara Muhammadiyah, resmi dibuka pada 10 Agustus 2024 di SM Tower, Jl. KHA Dahlan, Yogyakarta. Pameran ini menawarkan pengalaman unik dalam menikmati karya seni kekinian dengan pendekatan literasi dan pemahaman mendalam.

Acara ini menampilkan berbagai karya seni dari seniman terkemuka seperti Andreas, Camilla, Syaiful Adnan, Jumaldi Alfi, Nasirun, Totok Bukhori, Abyu Amanda Aldi, MR Aditya, dan Riski Januar.

Read More

Umroh akhir tahun

Karya-karya tersebut dipamerkan di Buya Syafi’i Ma’arif Room dan Soewaramoe Kafe, serta menyoroti kontribusi Majalah Suara Muhammadiyah sebagai majalah tertua di Indonesia yang pernah meraih rekor MURI.

Baca Juga: Teras Pitulasan, Event Seru Perayaan HUT RI ke-79 di Teras Malioboro 1 Yogyakarta

Jumaldi Alfi, mewakili para seniman, dalam sambutannya mengungkapkan apresiasinya kepada Suara Muhammadiyah yang semakin mengakui pentingnya dakwah melalui seni dan budaya. “Semoga tidak lama lagi, SM memiliki galeri seni yang bagus sebagai tempat dakwah di bidang seni,” harapnya.

pembukaan pamera seni
Peresmian pembukaan pameran seni Liter(art)si di SM Tower, Jl. KHA Dahlan, Yogyakarta. (Istimewa)

Sementara itu, Buya Syaiful Adnan, seorang maestro kaligrafi, menyatakan kebanggaannya atas dukungan Suara Muhammadiyah terhadap seniman. Pameran ini dibuka oleh Deni Asy’ari, Direktur Utama PT SCM yang membawahi lini bisnis Suara Muhammadiyah, dengan pemotongan buntal di depan Syafi’i Ma’arif Room.

Baca Juga: KAI Wisata Buka Lowongan Kerja, Catat Ini Syarat dan Ketentuannya

Salah satu sorotan utama dari pameran ini adalah lukisan kaligrafi Surat Al-Ikhlas karya Syaiful Adnan. Lukisan berwarna biru ini menyedot perhatian pengunjung dan dipilih oleh Jumaldi Alfi sebagai salah satu karya istimewa. “Saya merasa sangat ‘tersanjung’ dengan hadirnya maestro pelukis Nasirun bersama Alfi dan seniman lain di depan lukisan kaligrafi ini,” ungkap Syaiful Adnan.

Ia menambahkan, “Lukisan Al-Ikhlas ini adalah salah satu masterpiece saya. Sangat beruntung jika ada kolektor yang mengoleksi karya ini.”

Baca Juga: Langkah Strategis Menuju Akurasi Penanggalan, Tantangan dan Manfaat Kalender Hijriah Global Tunggal

Lukisan Syaiful Adnan mengajak penikmatnya untuk mengevaluasi kehidupan dalam meraih berkah. Sementara, karya Andreas yang menggambarkan wajah Buya Syafi’i Ma’arif dengan tiga muka, mengundang refleksi tentang sejarah dan sosok mantan ketua PP Muhammadiyah yang dikenal kritis.

seni literasi
Suasana pameran seni Liter(art)si di SM Tower, Jl. KHA Dahlan, Yogyakarta. (Istimewa)

Menurut Uda Alfi, meski Andreas seorang nasrani, karya tersebut memberikan sorotan tajam pada hakekat sosok Buya Syafi’i.

Di sisi lain, karya MR Aditya menampilkan sosok Semar yang membayang di atas “gedebok” dalam pentas pewayangan. Karya ini menggugah pertanyaan tentang kehidupan melalui metafora kotak dalam pementasan pewayangan.

Baca Juga: Endro Meneteskan Air dalam Kisah Cinta Ramayana

Aditya menjelaskan bahwa penyangga yang menggunakan pensil melambangkan pentingnya literasi. “Kita tidak bisa hidup tanpa literasi, tanpa menulis dan membaca,” tuturnya.

Pameran Liter(art)si ini bukan hanya menyajikan keindahan seni tetapi juga menekankan pentingnya pemahaman mendalam terhadap karya seni. Ini adalah kesempatan langka untuk menyelami keindahan seni kekinian dan menggali makna yang lebih dalam dari setiap karya yang dipamerkan. []

Related posts