Meet The Artist dan Kisah Empat Puluh Malam dan Satunya Hujan di Panggung ARTJOG 2024

  • Whatsapp
artjog 2024
Meet The Artist serta Pertunjukan Empat Puluh Malam Dan Satunya Hujan dalam panggung ARTJOG 2024 - Motif: Ramalan. (Istimewa)

BacaJogja – ARTJOG 2024 kembali menggema di Jogja National Museum, menghadirkan sebuah kaleidoskop seni dengan tema “Motif: Ramalan.” Pameran seni rupa kontemporer yang berlangsung dari 28 Juni hingga 1 September 2024 ini bukan hanya menjadi ajang bagi karya seni rupa, tetapi juga melibatkan berbagai bentuk seni lainnya, yang berfokus pada dialog antara seniman dan masyarakat.

Dalam ARTJOG 2024, program performa ARTJOG x Bakti Budaya Djarum Foundation menonjol sebagai platform bagi seniman muda untuk menampilkan kreativitas mereka.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Nandur Srawung XI: Menggali Warisan Seni di Yogyakarta

CEO dan Founder ARTJOG, Heri Pemad, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas dukungan yang diberikan oleh Bakti Budaya Djarum Foundation. Menurutnya, dukungan ini merupakan langkah nyata dalam memperkuat infrastruktur seni dan budaya di Indonesia.

“Ketika sebuah peristiwa budaya mendapatkan dukungan dan semangat yang serasi dari relasi dan mitra, rasanya seperti menemukan sahabat sejati yang sefrekuensi. Kerja sama ini sangat membahagiakan, terutama di tengah tantangan kemandirian dan keterbatasan yang dihadapi oleh seniman dan penyelenggara seni dan budaya. Dukungan ini memperkuat keyakinan kami bahwa memajukan seni dan budaya adalah tanggung jawab kita bersama,” jelas Heri Pemad.

Baca Juga: Pesona Sunrise di Kebun Buah Mangunan, Bak Surga Tersembunyi di Yogyakarta

Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian, menekankan bahwa kolaborasi ini bukan hanya tentang menampilkan karya, tetapi juga tentang mendorong interaksi langsung antara seniman dan pengunjung. “Melalui program ini, pengunjung diajak memahami proses kreatif para seniman dan mendalami cerita di balik karya mereka,” ujarnya.

Salah satu momen puncak dalam ARTJOG 2024 adalah acara Meet the Artist, di mana Nicholas Saputra, Happy Salma, Iwan Yusuf, dan Elizabeth D. Inandiak berbagi cerita tentang proses kreatif di balik karya Empat Puluh Malam dan Satunya Hujan. Karya instalasi mix-media ini, sebuah alih wahana dari buku tafsir dan terjemahan Serat Centhini, menghadirkan ranjang dan kelambu yang simbolis, mengajak pengunjung meresapi dialog antara Amongraga dan Tambangraras dalam konteks kontemporer.

Nicholas Saputra menyatakan, “Melalui karya ini, kita diajak memaknai ramalan dari masa lalu dan menghubungkannya dengan hari ini.”

artjog
Meet The Artist serta Pertunjukan Empat Puluh Malam Dan Satunya Hujan dalam panggung ARTJOG 2024 – Motif: Ramalan. (Istimewa)

Malam hari di ARTJOG 2024 diwarnai oleh pertunjukan interpretatif Didik Nini Thowok atas karya Empat Puluh Malam dan Satunya Hujan. Didik, bersama narator Elizabeth D. Inandiak, komposer Anon Suneko, dan performer Sarah Diorita, menggabungkan wayang golek dan tembang dalam tari yang penuh ekspresi. Penonton diajak menyelami kembali kisah Amongraga dan Tambangraras dengan sudut pandang baru, penuh kontemplasi.

Baca Juga: Mengintip Keindahan Studio Alam Gamplong: Tempat Syuting dan Wisata Sejarah di Yogyakarta

Selain itu, Rianto, penari dan koreografer yang berbasis di Jepang, menghadirkan pertunjukan tari Sastra Jiwangga – Perjalanan Tubuh Jawa. Melalui pertunjukan ini, Rianto mengeksplorasi relasi antara tubuh dengan konteks religius, sosial, dan tradisional, diiringi oleh perkusi Cahwati Sugiarto. Karya ini, yang memaknai kembali akar kata “Lengger,” akan dipentaskan dua kali di ARTJOG pada 24 dan 25 Agustus 2024.

Kolaborasi antara ARTJOG dan Bakti Budaya Djarum Foundation tahun ini tidak hanya sekadar menyuguhkan karya seni, tetapi juga menciptakan pengalaman yang memperkaya wawasan budaya dan memajukan ekosistem seni di Indonesia.

Baca Juga: Perjuangan dan Kepedihan Ibu: Film ‘Rindu dan Pedih’ dari Tragedi Klitih Gedongkuning Yogyakarta

Dengan berbagai program menarik, ARTJOG 2024 menjadi ruang tanpa batas antara seni dan masyarakat, mengajak semua pihak untuk terlibat aktif dalam dialog budaya yang mendalam.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan langsung rangkaian acara yang masih berlangsung hingga 1 September 2024 di Jogja National Museum. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.artjog.id. []

Related posts