BacaJogja – Di balik gemerlapnya Kota Yogyakarta, Kampung Wisata Cokrodiningratan, Kemantren Jetis, menawarkan pesona yang tak kalah menarik. Terletak di salah satu kawasan strategis yang mendukung Sumbu Filosofis Yogyakarta, kampung ini mengangkat keberagaman budaya dan kekayaan alam melalui branding baru yang diresmikan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.
Peluncuran logo dan slogan baru menjadi salah satu langkah besar dalam menguatkan identitas kampung wisata ini. Logo yang diberi nama Kasaningrat hadir dengan enam elemen visual—cakra, bunga teratai, labi-labi, burung, manuk beri, dan riak air—yang melambangkan filosofi kehidupan dan harmonisasi antara manusia serta lingkungan.
Baca Juga: Korban Terseret Arus Muara Opak Ditemukan Mengapung di Pantai Pandansimo Bantul
Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, menyatakan bahwa elemen-elemen ini merepresentasikan kekayaan budaya dan keindahan alam yang ada di Cokrodiningratan.
Tak hanya sekadar logo, slogan “Pelestari Lingkungan dan Pengawal Keberagaman” juga mencerminkan semangat kampung ini dalam menjaga keharmonisan antar umat beragama, serta menawarkan wisata edukatif yang berfokus pada pelestarian lingkungan.
Ketua Kampung Wisata Cokrodiningratan, Ambarwati, berharap branding ini dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan pada gilirannya memperbaiki taraf hidup masyarakat.
Baca Juga: Rangkaian Maulid Nabi di Keraton Yogyakarta: dari Miyos Gangsa, Sekaten, Hingga Garebeg Mulud
Cokrodiningratan menawarkan berbagai daya tarik wisata, seperti sekolah sungai yang fokus pada konservasi bulus, serta kreasi seni berbasis daur ulang. Wisatawan juga dapat menikmati wisata religi dengan mengunjungi Gereja Saint Albertus Magnus Catholic dan Klenteng Poncowinatan, klenteng tertua di Yogyakarta yang sarat sejarah.
Salah satu paket unggulan adalah “Tour de Kasaningrat”, yang menawarkan dua rute menarik: Rute Sumur Naga dan Rute Pamoelangan. Kedua rute ini membawa wisatawan berkeliling kampung untuk menjelajahi situs-situs bersejarah dan kawasan budaya di sekitarnya, seperti Tugu Jogja dan Pecinan Kranggan.
Baca Juga: Pemda DIY Dorong Tenant Teras Malioboro Tingkatkan Daya Saing UMKM
Tak lengkap rasanya jika tidak mencicipi kuliner khas Cokrodiningratan. Tongseng dan sate bulus menjadi menu andalan dengan cita rasa yang diwariskan turun-temurun. Selain itu, peyek kebak dan aneka olahan sawo seperti kue sus fla turut memanjakan lidah pengunjung dengan rasa tradisional khas Jogja.
Dengan segala kekayaan budaya, alam, dan kuliner yang ditawarkan, Kampung Wisata Cokrodiningratan siap menjadi destinasi wisata alternatif di Yogyakarta. Branding baru ini diharapkan dapat mendongkrak popularitas kampung, menjadikannya pilihan favorit bagi wisatawan yang ingin menyusuri jejak filosofi dan keberagaman di jantung kota. []