“Method(o)logic”: Menelusuri Metodologi di Balik Karya Seni di ISI Yogyakarta

  • Whatsapp
pembukaan pameran seni
Seniman amir Hamzah, deni Junaedi, I Gede Arya Sucitra, M Agus Burhan, Setyo Priyo Nugroho, Wiyono dan Yusuf Ferdian Yudihistira (Istimewa)

BacaJogja – Dalam dunia seni rupa, pendekatan berbasis riset telah menjadi tren yang semakin kuat dalam beberapa dekade terakhir. Menggabungkan unsur seni dan metode ilmiah, pendekatan ini menghasilkan karya yang tidak hanya indah secara estetika, tetapi juga kaya akan informasi ilmiah, teknis, dan kultural. Dengan semangat inilah, pameran “Method(o)logic” digelar, menampilkan hasil dari proses Open Studio dosen Seni Lukis Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

“Method(o)logic” merupakan pameran yang berangkat dari konsep metodologi, di mana ‘method’ dan ‘logic’ digabungkan untuk menggambarkan logika di balik cara penciptaan karya seni. Pameran ini menampilkan karya-karya yang dihasilkan dari proses Open Studio, di mana para dosen seni lukis ISI Yogyakarta berbagi pengalaman dan metode mereka dalam berkarya.

Read More

Umroh liburan

Baca Juga: Saparan Bekakak: Tradisi Ratusan Tahun yang Tetap Menyala di Ambarketawang Sleman

Kurator pameran, Satrio Hari Wicaksono, menjelaskan bahwa pameran ini bukan sekadar ajang untuk memamerkan karya, tetapi juga untuk menampilkan proses kreatif yang terjadi di balik layar. “Melalui ‘Method(o)logic’, kami ingin menunjukkan bahwa seni bukan hanya tentang hasil akhir, tetapi juga tentang perjalanan panjang dan penuh pertimbangan yang dilalui setiap seniman dalam menciptakan karyanya,” ujar Satrio.

Open Studio yang dilakukan oleh para dosen Seni Lukis ISI Yogyakarta merupakan bagian dari proses pembelajaran yang biasanya dilakukan secara internal. Namun, kali ini, proses tersebut dibuka untuk publik pada 27 Juli 2024, bertepatan dengan pembukaan pameran “RIWAYAT”. Dalam Open Studio ini, para seniman menampilkan proses kreatif mereka secara terbuka, memungkinkan publik untuk melihat bagaimana ide berkembang menjadi karya seni.

Baca Juga: Pertumbuhan Positif Terus Berlanjut, Kepala Kanwil DJPb DIY: Bukti Pengelolaan Fiskal yang Baik

“Setiap seniman memiliki cara unik dalam menciptakan karyanya, dan Open Studio ini adalah kesempatan bagi publik untuk memahami lebih dalam tentang proses tersebut,” tambah Satrio.

Pameran “Method(o)logic” tidak hanya menampilkan karya-karya seni, tetapi juga bertujuan untuk memberikan ruang bagi para dosen untuk terus mengembangkan diri melalui riset kekaryaan. Selain itu, pameran ini juga diharapkan dapat menumbuhkan ruang aktivitas berkesenian yang lebih intens dan informal bagi dosen dan mahasiswa.

Baca Juga: Lupis Mbah Satinem Yogyakarta, Cita Rasa Klasik yang Tak Pernah Lekang oleh Waktu

“Melalui pameran ini, kami berharap bisa memberikan tambahan referensi bagi mahasiswa tentang proses penciptaan karya di luar ruang kelas, serta memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada masyarakat luas tentang kehidupan studio seni dan nilai-nilai spesifik terkait kekaryaan,” ungkap Satrio.

Pameran yang berlangsung dari 27 Agustus hingga 30 September 2024 di Galeri Fadjar Sidik, Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta ini, menampilkan karya dari tujuh dosen Seni Lukis ISI Yogyakarta, yaitu Amir Hamzah, Deni Junaedi, I Gede Arya Sucitra, M. Agus Burhan, Setyo Priyo Nugroho, Wiyono, dan Yusuf Ferdinan Yudhistira. Dokumentasi lengkap kegiatan selama Open Studio dan pameran dapat diakses melalui akun Instagram @senimurni_isiyk.

Baca Juga: Toserbaku Mengukir Dua Tahun Perjalanan dengan Kolaborasi Ramah Lingkungan

Dengan adanya pameran ini, diharapkan dapat menginspirasi publik untuk lebih memahami kompleksitas dan keindahan di balik setiap karya seni yang diciptakan oleh para seniman ISI Yogyakarta. []

Related posts