Sejumlah Jalan Ringroad dan U-Turn Ditutup dengan Separator, Ini Penyebab dan Alasannya

  • Whatsapp
penutupan ringroad
Penutupan U-Turn dengan separator di Ringroad Tamantirto-UMY. (Foto : Surya Kukuh)

BacaJogja – Sejumlah area di Jalan Ringroad Yogyakarta ditutup dengan separator, termasuk akses menuju jalur lambat dan U-Turn. Penutupan ini memicu banyak pertanyaan dari pengguna jalan yang merasa terganggu, mengingat jalur tersebut sebelumnya biasa digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Kini, pengguna jalan harus memilih rute yang lebih jauh untuk mencapai tujuan mereka.

Berdasarkan keterangan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bantul, penutupan jalur lambat dengan separator bukan merupakan wewenang Dishub Bantul. “Itu kewenangan PJN wilayah DIY atau PU jalan nasional,” ujar Admin Dishub Bantul ketika dihubungi melalui WhatsApp pada 25 Agustus 2024.

Read More

Umroh liburan

Baca Juga: Membaca Arah Ekonomi Syariah Era Prabowo, Tantangan dan Peluang di Tengah Panggung Global

Tim BacaJogja kemudian mencoba mengonfirmasi pihak PJN Wilayah DIY-Jateng, namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi yang diberikan.

Mengutip Detik, penutupan beberapa akses menuju jalur lambat dan U-Turn di area Ringroad dilakukan untuk mengurangi risiko kecelakaan. Dishub Bantul memperkirakan bahwa penutupan ini berkaitan dengan rekayasa lalu lintas atau pembangunan infrastruktur, termasuk jalan tol. “Mungkin ada hubungannya dengan rekayasa lalu lintas atau berkaitan dengan pembangunan ruas jalan tersebut atau jalan tol,” tambahnya.

Baca Juga: Menghidupkan Kembali Warisan Budaya: Mahasiswa UAD Workshop Permainan Tradisional di Wirokerten Bantul

Penutupan akses menuju jalur lambat dan U-Turn dilakukan di 26 titik, mulai dari area Maguwo hingga Gamping. Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Tim Forum Lalu Lintas DIY, ada 45 titik di jalur lambat yang dianggap berpotensi menyebabkan kecelakaan. Inilah alasan mengapa sejumlah titik jalur lambat Ringroad kini ditutup dengan separator.

Meskipun penutupan ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko kecelakaan, banyak pengguna jalan yang merasa kebijakan ini justru menambah kerepotan. “Agak merepotkan, karena biasanya kalau mau ke seberang bisa lewat jalur yang biasa, sekarang tiba-tiba ditutup dan harus lewat jalan yang lebih jauh,” keluh Putra, salah seorang pengguna jalan di area Ringroad UMY, pada Senin, 2 September 2024.

Baca Juga: Pojok Dolanan hingga Amazing Race, Kolaborasi UAD dan Pokdarwis Semarakkan Pasar Blumbang Mataram ke-16

Menurut pantauan Tim BacaJogja, akibat penutupan jalur lambat ini, banyak pengendara yang memilih melawan arah demi mempersingkat waktu perjalanan mereka. Namun, tindakan ini justru meningkatkan risiko kecelakaan. Diperlukan tindakan lebih lanjut dari pihak pengatur lalu lintas serta kesadaran dari pengendara untuk menjaga keselamatan di jalan. []

Artikel kiriman Muhammad Surya Kukuh
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY

Related posts