Jaga Ketahanan Pangan, UGM Tebar 5.000 Bibit Wader Pari di Sungai Baros Bantul 

  • Whatsapp

BacaJogja – Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, BRIN, GAIN Indonesia, mahasiswa, serta Kalurahan Tirtohargo, menebar 5.000 bibit ikan Wader Pari (Rasbora lateristriata) di Sungai Baros, Kretek Bantul, pada Senin (15/9).

Kegiatan ini menjadi bagian dari Workshop Wader Pari Restocking Activity for Food Dashboard System (FDS) yang digelar di Balai Desa Tirtohargo. Penebaran benih dilakukan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Hery Sulistio Hermawan, peneliti Fakultas Biologi UGM Prof. Bambang Retnoaji, serta Manajer Lingkungan GAIN Indonesia, Ibnu Budiman.

Read More

Baca Juga: Rukti Bumi: Program Hijaukan Kantor dan Kelola Sampah di Yogyakarta

Prof. Bambang Retnoaji menjelaskan, populasi ikan di perairan alami terus menurun akibat degradasi habitat, penangkapan berlebih, dan praktik perikanan yang tidak ramah lingkungan. Kondisi tersebut berdampak pada menurunnya ketahanan pangan. “Restocking menjadi langkah strategis memperkuat populasi ikan, mencegah kepunahan, sekaligus menjaga pemanfaatan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Ia menambahkan, restocking Wader Pari bukan sekadar pelepasan ikan, tetapi juga momentum kolaborasi berbagai pihak dalam menyusun strategi pengelolaan perikanan yang adaptif. “Keterlibatan masyarakat sangat penting agar manfaat jangka panjang benar-benar tercapai,” lanjutnya.

Kepala DKP DIY, Hery Sulistio Hermawan, menyebut program ini sebagai bagian dari upaya menjaga keberlangsungan ikan lokal yang bernilai gizi tinggi. “Dengan tebar ikan wader pari, diharapkan ketahanan pangan meningkat sekaligus memberi nilai ekonomi bagi masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Ibnu Budiman dari GAIN Indonesia menekankan pentingnya memanfaatkan ikan-ikan lokal yang kaya protein sebagai sumber gizi masyarakat.

Baca Juga: Harhubnas 2025: Yogyakarta Luncurkan Integrasi Kartu Siswa Trans Jogja 

Dukungan juga datang dari pemerintah desa. Lurah Tirtohargo, Sigiyanto, mengapresiasi kepedulian banyak pihak terhadap pelestarian Wader Pari di wilayahnya. Ia berharap keberhasilan restocking ini bisa mendukung pariwisata dan kuliner lokal. “Jika populasi ikan berkembang, hasilnya bisa dipanen dan menjadi daya tarik wisata kuliner Tirtohargo,” ungkapnya.

Upaya kolaboratif ini diharapkan menjadi contoh nyata sinergi antara akademisi, pemerintah, lembaga riset, swasta, dan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional. []

Related posts