Tragedi di Bantul: Sebuah Pengingat Pentingnya Kepedulian Sesama

  • Whatsapp
Bunuh diri bantul
Lokasi korban mengakhiri hidup. (Dok Polres Bantul)

BacaJogja – Dusun Metes, Argorejo, Sedayu, dikejutkan oleh sebuah kabar duka pada hari Jumat, 19 September 2025. Seorang kakek berinisial SS (74) ditemukan meninggal dunia setelah gantung diri di pekarangan rumahnya.

Peristiwa pilu ini tak hanya meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga, tetapi juga menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya kepedulian terhadap orang-orang di sekitar kita.

Read More

Menurut Kasi Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto, kejadian ini pertama kali diketahui oleh cucu korban, Saudara Lintang (17), yang sedang mencuci baju di belakang rumah.

“Saksi pertama melihat ada orang gantung diri dan langsung memberitahu ibunya, Ibu Tatiana Tarmi, yang kemudian bersama Ibu Susi (menantu korban) mengecek langsung ke lokasi,” jelas Iptu Rita.

Saat dicek, korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa tergantung di pohon jati, sekitar 10 meter dari rumah.

Setelah dilaporkan ke Polsek Sedayu, tim dari Polres Bantul dan Puskesmas Sedayu 2 segera mendatangi lokasi.

Hasil pemeriksaan tim Inafis Polres Bantul tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Korban gantung diri menggunakan tali tambang plastik berwarna putih,” kata Iptu Rita, berdasarkan keterangan dari tim Inafis.

Keterangan serupa juga diperkuat oleh dr. Sri Rahayu dari Puskesmas Sedayu 2, yang menyatakan bahwa korban sudah meninggal dunia dengan ciri-ciri gantung diri yang jelas.

Pihak keluarga telah menerima kejadian ini sebagai sebuah musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi. Setelah proses pemeriksaan selesai, jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk segera dimakamkan.

Mencegah Tragedi Berulang

Kasus ini menjadi cermin betapa rapuhnya kondisi mental seseorang, terutama mereka yang sudah lanjut usia. Banyak faktor yang bisa memicu seseorang untuk mengakhiri hidupnya, mulai dari masalah kesehatan, kesepian, hingga perasaan tidak berharga.

Tragedi ini juga menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa kepedulian tidak harus selalu dalam bentuk materi. Sekadar meluangkan waktu untuk mendengarkan, menanyakan kabar, atau menawarkan bantuan kecil bisa sangat berarti bagi mereka yang sedang berjuang.

Mari kita ciptakan lingkungan yang lebih suportif, di mana setiap individu merasa dihargai dan tidak sendirian dalam menghadapi masalah. Jangan pernah ragu untuk memberikan uluran tangan atau menyarankan bantuan profesional jika melihat ada tanda-tanda seseorang mengalami depresi atau masalah mental lainnya.

Jika Anda atau orang terdekat membutuhkan bantuan, segera hubungi layanan kesehatan mental atau pihak berwajib.[]

Related posts