Detik Menegangkan: Penyelamatan Nyawa dari Putus Cinta di Yogyakarta

  • Whatsapp

BacaJogja – Suasana Kampung Sosrodipuran, Kelurahan Sosromenduran, Gedongtengen, Kota Yogyakarta, mendadak gaduh, Kamis, 2 Oktober 2025. Jarum jam hampir menunjuk pukul dua siang ketika teriakan minta tolong memecah keheningan di sebuah rumah kontrakan. Teriakan itu datang dari Hilman, seorang penghuni kontrakan yang panik melihat sahabatnya, AAN (23), dalam posisi tergantung di besi pegangan tangga.

AAN, pemuda asal Jogonalan, Klaten, yang sehari-hari bekerja di sektor swasta, tengah diliputi tekanan batin. Sejak dini hari, Hilman sudah melihat gelagat aneh darinya. Gelisah, murung, bahkan sempat mengaku hatinya hancur karena baru saja diputuskan oleh pacarnya.

Read More

Dalam rasa putus asa, AAN menenggak 8 hingga 10 butir obat Paracetamol dan Antasida. Hilman yang cemas berusaha menenangkannya. Ia membelikannya minuman Hydro Coco, mengajaknya bicara, hingga akhirnya AAN tertidur.

Baca Juga: Bus Sekolah Transigrak Kulon Progo, Wujud Nyata Akses Pendidikan Ramah Anak Berkebutuhan Khusus

Namun, ketegangan kembali memuncak ketika AAN terbangun menjelang pukul 14.00 WIB. Beberapa menit setelah keluar kamar, Hilman menemukan sahabatnya itu sudah berusaha mengakhiri hidup dengan dua utas tali sepatu hitam yang terikat di leher.

Dengan sigap, Hilman berteriak memanggil pemilik kontrakan, Yulianto. Mereka berdua langsung melepaskan ikatan tali, berusaha menyelamatkan nyawa AAN, lalu menghubungi Polsek Gedongtengen dan PSC (Public Safety Center).

Tak lama berselang, aparat kepolisian dan tim medis tiba. Hanya tujuh menit setelah laporan masuk, tepat pukul 14.07 WIB, petugas sudah berada di lokasi. Setelah diperiksa intensif, AAN dinyatakan masih selamat dan segera mendapat penanganan medis lebih lanjut.

Baca Juga: Viral Dugaan Pertamax Tercampur Solar di SPBU Sleman, Pertamina Turun Sidak

Kapolsek Gedongtengen, Kompol Eka Andy Nursanto, mengapresiasi kepedulian warga dan respons cepat dari semua pihak yang terlibat. “Kesigapan warga dan aparat menjadi kunci penyelamatan nyawa korban. Kami juga mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap kondisi lingkungan sosial, sehingga kasus serupa bisa dicegah sejak dini,” ujarnya.

Peristiwa ini meninggalkan pelajaran berharga: kepekaan, kepedulian, dan kebersamaan dapat menjadi penopang saat seseorang tengah berada di titik terendah hidupnya. []

Related posts