Si Tukang Kunci dan Malam Terakhir di Angkringan Kaliputih Sewon Bantul

  • Whatsapp
ilustrasi duka
Ilustrasi meninggal dunia (detik)

BacaJogja – Malam itu, Kamis (2/10/2025), warga Padukuhan Kaliputih, Pendowoharjo, Sewon, Bantul, dikejutkan oleh kabar duka. Seorang pria paruh baya, Suparno (61), ditemukan meninggal dunia di sebuah warung angkringan sederhana.

Warung itu biasanya jadi tempat singgah warga untuk melepas lelah. Bangku bambu (lincak) di sudutnya malam itu berubah menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi Suparno, seorang wiraswastawan yang sehari-hari dikenal sebagai tukang kunci di kawasan Kasongan.

Read More

Percakapan Terakhir

Siang harinya, sekitar pukul 12.30 WIB, Sujadi—seorang pedagang asal Pucung—sempat mampir ke angkringan tersebut. Ia mendapati Suparno duduk dengan wajah letih. Dalam obrolan singkat, Suparno mengaku dadanya terasa sesak. “Lebih baik periksa ke dokter, Par,” saran Sujadi kala itu.

Baca Juga: Pencurian di Alfamart Jetis Bantul, Pelaku Diduga Orang Dalam

Namun, Suparno hanya tersenyum tipis. Seakan menunda, ia memilih tetap di angkringan, ditemani secangkir teh dan hiruk-pikuk kecil pelanggan. Sujadi pun pulang, meski perasaan khawatir masih membekas.

Kabar yang Mengagetkan

Rasa cemas itu mendorong Sujadi kembali datang menjelang tengah malam. Sekitar pukul 23.30 WIB, ia mendapati sahabat yang tadi siang diajaknya bicara sudah terbaring diam di lincak bambu. Nafasnya telah berhenti.

Kaget dan panik, Sujadi segera memanggil Rifki Hiban Rohmawan, warga setempat. Tak lama, kabar itu sampai ke Polsek Sewon lewat jaringan relawan FPRB Pendowoharjo.

Bagi Sukirjo, tetangga korban, kabar itu sebenarnya tak terlalu mengejutkan. Pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB, ia melihat Suparno berangkat kerja dengan langkah yang tampak sempoyongan. “Beliau sudah mengeluhkan sesak napas sejak pagi, tapi tetap memaksa berangkat kerja,” kenangnya.

Baca Juga: Tikungan Bunder yang Membawa Duka: Kisah Kecelakaan Maut di Jalan Wonosari–Yogyakarta

Meski tubuh tak sepenuhnya kuat, semangat Suparno untuk bekerja seolah lebih besar daripada rasa sakit yang ia tanggung.

Petugas Polsek Sewon, tim Inafis Polres Bantul, serta tenaga medis dari Puskesmas Sewon 2 datang melakukan pemeriksaan. Dari hasil olah TKP, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Beberapa obat serta selang oksigen (sungkup nebulizer) juga ditemukan di sekitar korban, diduga milik Suparno yang memang memiliki riwayat penyakit sesak nafas.

Menurut keterangan dr. Samsih dari Puskesmas Sewon 2, Suparno diperkirakan sudah meninggal lebih dari dua jam sebelum ditemukan.

Jenazahnya kemudian dibawa dengan mobil ambulans PMI Bantul menuju rumah duka.

Baca Juga: Kecelakaan Adu Banteng Motor vs Truk di Kulon Progo, ABG Meninggal

Kepergian yang Diterima sebagai Musibah

Kasihumas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto, mengonfirmasi bahwa pihak keluarga menolak otopsi. Mereka menerima kepergian Suparno sebagai musibah.

“Dari pemeriksaan sementara, korban diduga meninggal karena penyakit sesak nafas yang dideritanya,” ujarnya.

Kini, warung angkringan itu menyimpan cerita lain. Bukan lagi sekadar tempat berbagi tawa, melainkan juga saksi bisu perjumpaan terakhir seorang sahabat.

Suparno, lelaki sederhana yang tetap bekerja meski tubuhnya ringkih, mengakhiri perjalanannya di lincak bambu angkringan Kaliputih. Dalam hening malam, ia berpulang dengan tenang, meninggalkan cerita tentang keteguhan sekaligus keikhlasan. []

Related posts