BacaJogja – Selepas subuh, Jumat (3/10/2025), suasana Padukuhan Sempu Lor, Kalurahan Rejosari, Semin, Gunungkidul, mendadak diliputi duka. Kabar kepergian Narti (82), seorang perempuan sepuh yang dikenal ramah, membuat warga tertegun.
Pagi itu, seorang tetangga yang tengah membantu merawat suami Narti menyadari sang ibu tidak ada di kamarnya. Pencarian pun dilakukan dengan cemas. Hingga akhirnya, sekitar pukul 05.00 WIB, Narti ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di emperan kamar mandi belakang rumah.
Baca Juga: Bus Sekolah Transigrak Kulon Progo, Wujud Nyata Akses Pendidikan Ramah Anak Berkebutuhan Khusus
“Posisi beliau masih berdiri dengan kaki menyentuh tanah. Kami periksa, tidak ada tanda kekerasan, hanya bekas jeratan di leher,” jelas Kapolsek Semin, AKP Wasdiyanto.
Tim medis dari Puskesmas Semin 2 memastikan tidak ada hal mencurigakan lain. Perkiraan waktu meninggal sekitar pukul 03.30 WIB, ketika fajar baru saja menyingsing.
Bagi keluarga, kepergian Narti begitu menyayat hati. Selama bertahun-tahun ia berjuang melawan penyakit menahun. Meski sudah berulang kali dibawa berobat hingga rumah sakit besar di Yogyakarta, kesehatannya tak kunjung membaik. “Mungkin beliau merasa lelah,” ucap seorang kerabat pelan.
Kini, rumah sederhana di Sempu Lor itu terasa sepi. Usai pemeriksaan, jenazah Narti diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Warga sekitar pun hanya bisa mengenang sosoknya yang selama ini dikenal hangat dan ringan tangan.
Selepas subuh itu, Padukuhan Sempu Lor bukan hanya kehilangan seorang nenek, melainkan juga kehilangan sosok ibu yang meninggalkan jejak kebaikan di hati banyak orang.
Baca Juga: Pencurian di Alfamart Jetis Bantul, Pelaku Diduga Orang Dalam
Namun, peristiwa ini juga menjadi pengingat bagi kita semua. Bahwa di balik senyum orang tua atau tetangga yang tampak tabah, bisa jadi tersimpan rasa lelah dan kesepian yang tak terucap. Kepedulian kecil—menyapa, mendengarkan, menemani—kadang bisa menjadi penguat yang besar bagi mereka yang sedang berjuang melawan rasa sakit atau putus asa.
Mari lebih peka terhadap orang di sekitar, terutama para lansia dan mereka yang tengah menghadapi kesulitan. Karena perhatian dan kasih sayang bisa jadi penyembuh yang tak tergantikan sebelum semuanya terlambat.[]