BacaJogja – Dari lapangan Tridadi hingga Sidomoyo, Sleman, Yogyakarta, semangat ratusan siswi sekolah dasar memenuhi atmosfer kompetisi MilkLife Soccer Challenge (MLSC) Yogyakarta Seri 1 2025 – 2026. Gelaran turnamen sepak bola putri usia dini terbesar di Yogyakarta ini mencatat sejarah baru dengan 1.619 peserta dari 84 sekolah — jumlah terbanyak sejak kompetisi ini pertama kali diadakan.
Program Manager MLSC, Edi Supriyanto, menilai peningkatan peserta ini menunjukkan ekosistem sepak bola putri di Yogyakarta semakin sehat dan berkelanjutan. “Dari awal program, kami menargetkan setiap seri bisa melahirkan juara dan bakat baru. Sekarang terbukti, setiap tahun muncul talenta dan sekolah baru yang berprestasi,” jelasnya.
Edi menambahkan, dari total peserta, ada 11 sekolah baru yang ikut serta tahun ini. “Penyebaran kualitas sudah merata. Sekolah-sekolah baru bisa bersaing dengan tim langganan juara. Ini pertanda pembinaan usia dini di sekolah dan SSB mulai berbuah,” ujarnya.
Baca Juga: CMSE 2025: Pasar Modal untuk Rakyat, Satu Pasar Berjuta Peluang Hadir di BEI Jakarta
Pelatih Kepala MLSC Yogyakarta, Tri Wulandari, juga mengungkapkan bahwa kompetisi ini menjadi ajang penting bagi pembentukan karakter dan keterampilan dasar pesepak bola putri. “Dari tahun ke tahun, teknik bermain, kerja sama tim, dan kepercayaan diri anak-anak semakin meningkat. Mereka bukan hanya bermain, tapi juga belajar sportivitas dan disiplin,” katanya.
Tri menambahkan, tim talent scouting telah memilih 25 pemain terbaik dari berbagai sekolah untuk mengikuti MilkLife Soccer Extra Training, program pelatihan lanjutan bagi pemain berpotensi tinggi. “Mereka akan mendapat pendampingan intensif agar bisa berkembang lebih jauh. Harapannya, bisa menjadi cikal bakal pemain timnas di masa depan,” ujarnya.
Sejak digelar di Yogyakarta, jumlah peserta MLSC terus meningkat tajam:
-
Seri 1 Tahun 2024: 452 siswi
-
Seri 2 Tahun 2024: 1.203 siswi
-
Seri 1 Tahun 2025: 1.315 siswi
-
Seri 1 2025 – 2026: 1.619 siswi
Tren positif ini menunjukkan bahwa minat terhadap sepak bola putri di tingkat sekolah dasar terus tumbuh. Banyak sekolah kini mendirikan klub sepak bola khusus siswi dan menjalin kerja sama dengan sekolah sepak bola lokal.
“Kalau dulu sepak bola dianggap olahraga anak laki-laki, sekarang sudah berbeda. Anak-anak perempuan berani bermimpi jadi pemain hebat. Kami ingin terus mendukung semangat itu,” ujar Edi Supriyanto.
Baca Juga: Renovasi Masjid Al Fajar Lapas Wirogunan Tak Pernah Berhenti, Jemaah Semakin Nyaman dan Khusyuk
Daftar Juara MilkLife Soccer Challenge Yogyakarta Seri 1 2025 – 2026
Kategori Usia 10
-
Champion: MI Baburroyyan Kiyudan
-
Runner-up: SDN 3 Imogiri
-
Semifinalis: SDN Ungaran 1 dan SD Muhammadiyah Sapen
-
Top Scorer: Aqilla Azahra Putri Yuana (39 gol)
-
Best Player: Gabriella Zeta Tampubolon – SDN Ungaran 1
-
Best Goalkeeper: Delona Sabita Putri – SDN Ungaran 1
-
Fairplay Team: SD Muhammadiyah Trini
Kategori Usia 12
-
Champion: SD Muhammadiyah Karangploso
-
Runner-up: SDN 2 Wonoharjo
-
Semifinalis: SDN Denggung dan SD Tarakanita Bumijo 1
-
Top Scorer: Nadia Shakila Azzahra (37 gol)
-
Best Player: Mikaela Fruma Adaninggar – SD Tarakanita Bumijo 1
-
Best Goalkeeper: Vinsensia Naomi Krisna Annabelle – SD Tarakanita Bumijo 1
-
Fairplay Team: SD Muhammadiyah Sapen
Ajang MLSC bukan hanya kompetisi, tetapi juga ruang pembelajaran dan wadah mimpi bagi anak-anak perempuan Yogyakarta. Di balik setiap gol yang tercipta, tersimpan harapan besar: lahirnya generasi baru srikandi sepak bola Indonesia. []