BacaJogja – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, melakukan peninjauan ke fasilitas pengelolaan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) Bawuran, Bantul, pada Selasa (21/10/2025). Kunjungan ini dilakukan bersama seluruh bupati dan wali kota se-DIY setelah rapat koordinasi mengenai pengolahan sampah di Gedhong Gadri, Kompleks Kepatihan.
“Ya, sudah bagus pengelolaan sampah di sini. Hanya saja belum sesuai dengan rencana kapasitas awal,” ujar Sri Sultan setelah meninjau seluruh proses di ITF Bawuran.
Fasilitas ITF Bawuran sejatinya ditargetkan mampu mengolah hingga 40 ton sampah per hari. Namun, menurut Direktur Utama Perumda Aneka Dharma, Yuli Budi Sasangka, hingga saat ini kapasitas pengolahan masih berkisar antara 25–30 ton per hari. Sampah yang dikelola di fasilitas tersebut berasal dari wilayah Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta.
“Maksimal baru 30 ton per hari, tapi masih bisa ditingkatkan apabila ditambah alat pendukung lagi,” jelas Yuli.
Sebagai pengelola utama, Perumda Aneka Dharma optimistis permasalahan sampah di DIY dapat diselesaikan secara bertahap. Kuncinya, kata Yuli, terletak pada sinergitas antar-pemangku kepentingan dalam penanganan sampah.
“Kami optimis masalah sampah di DIY pelan-pelan terurai. Kunjungan Ngarsa Dalem bersama bupati dan wali kota ini menunjukkan kepedulian nyata terhadap persoalan sampah. Dari sini, para kepala daerah bisa melihat langsung proses pengolahan dan menjadikannya dasar dalam menentukan kebijakan,” tambahnya.
Kunjungan ini juga menjadi bagian dari upaya menyamakan visi penanganan sampah di DIY. Saat ini, terdapat dua opsi yang sedang digodok: apakah pengelolaan sampah akan dilakukan secara mandiri oleh pemerintah daerah, atau diserahkan kepada pemerintah pusat.
Pemda DIY bersama pemerintah kabupaten/kota akan terus melakukan koordinasi lintas wilayah agar kebijakan yang diambil nantinya selaras dan efektif dalam menyelesaikan persoalan sampah di Yogyakarta dan sekitarnya. []
