Truk Molen di Gunungkidul yang Mengakhiri Langkah Dua Mahasiswa dan Penjual Bakso

  • Whatsapp
korban truk molen
Kecelakaan truk molen di Rongkop, Gunungkidul, merenggut nyawa tiga orang: dua mahasiswa UGK dan seorang penjual bakso keliling. (Ist)

BacaJogja – Kepanikan warga di Jalan Bedoyo–Baran, Kerdonmiri, Karangwuni, Rongkop, Gunungkidul, Senin (27/10/2025) terlihat jelas siang itu. Di jalan yang menanjak dan menikung, truk molen besar kehilangan kendali, melaju terlalu ke kanan, dan dalam sekejap menghantam dua sepeda motor yang datang dari arah berlawanan.

Benturan keras membuat warga berlarian keluar rumah. Dua pemuda tergeletak di aspal, dan tak jauh dari sana, motor bakso keliling milik Riyanto Budi Santoso (55) rebah di sisi jalan. Tiga nyawa melayang dalam hitungan detik — meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, teman, dan sesama warga Rongkop.

Read More

Korban pertama adalah Riyanto, penjual bakso keliling asal Karangwuni, Rongkop. Ia dikenal ramah, rajin, dan sabar. Warga menyebutnya sosok sederhana yang selalu menyapa dengan senyum sambil mendorong gerobaknya dari gang ke gang. “Biasanya jualan di Terminal Baran kalau pasaran Pahing,” kata warga setempat mengenang.

Baca Juga: Tragedi di Tol Pemalang: Bus Pariwisata Tujuan Guci Terguling, Empat Penumpang Meninggal

Dua korban lainnya adalah Mas’ud Zairi (20) dan Bima Dwi Satmoko (21), mahasiswa Program Studi Agroteknologi Universitas Gunung Kidul (UGK). Keduanya dikenal aktif di kampus dan sering pulang bersama ke rumah di Melikan, Rongkop. Hari itu, mereka pulang seperti biasa—tanpa tahu perjalanan itu akan menjadi yang terakhir.

Kronologi Kecelakaan

Kasat Lantas Polres Gunungkidul, AKP Arfita Dewi, menjelaskan bahwa peristiwa terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. “Truk molen bernomor polisi AD 1822 AJ melaju dari arah selatan ke utara, terlalu ke kanan, lalu menabrak dua sepeda motor yang datang dari arah berlawanan,” ujarnya.

Benturan keras tak bisa dihindari. Ketiga korban mengalami luka parah dan dinyatakan meninggal dunia di lokasi. “Dugaan sementara karena kelalaian pengemudi truk yang melewati marka jalan. Namun, penyelidikan masih kami lakukan,” tambahnya.

Baca Juga: Penemuan Bayi dalam Boks Lengkap dengan Peralatannya di Prambanan Sleman

Pesan Perpisahan di Story WhatsApp

Tak lama setelah kabar kecelakaan menyebar, media sosial dipenuhi unggahan duka. Salah satu rekan sesama penjual bakso mengunggah foto almarhum Riyanto di status WhatsApp, dengan tulisan singkat namun menggetarkan:

“Selamat jalan, kawan. Terima kasih sudah berbagi tawa dan cerita di tiap sudut jalanan ini. Semoga tenang di sana.”

Unggahan itu dengan cepat menyebar di kalangan pedagang keliling di Gunungkidul, menjadi simbol kehilangan bagi sesama perantau yang mencari nafkah di jalanan.

UGK Berduka

Sementara itu, Universitas Gunung Kidul (UGK) menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya dua mahasiswa mereka. Melalui unggahan resmi, pihak kampus mendoakan agar kedua mahasiswa diterima di sisi Tuhan dan keluarga mereka diberi ketabahan.

Baca Juga: Mengembalikan Kejayaan Gula Bantul, Petani Bangunjiwo Mulai Tanam Perdana Tebu

“Semoga Allah menerima amal ibadahnya, diberikan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” tulis pernyataan resmi UGK.

Evakuasi berlangsung dalam hujan deras. Warga menutup jasad korban dengan jas hujan seadanya sebelum petugas datang membawa ke RSUD Wonosari. Tangis pecah di pinggir jalan, di antara bau solar dan sisa lumpur yang bercampur air mata.

Kini, di jalan Kerdonmiri yang sunyi, masih tersisa bekas rem truk molen yang memanjang di aspal. Di sanalah tiga kisah berakhir — kisah tentang kerja keras, cita-cita, dan perjuangan hidup yang terhenti terlalu cepat. []

Related posts