BacaJogja – Sebuah bus rombongan ziarah wali asal Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, viral di media sosial setelah dikabarkan tersesat hingga masuk ke kawasan Hutan Plukaran, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, pada Rabu (29/10/2025) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
Video bus yang berada di jalan sempit kawasan hutan itu diunggah oleh akun Instagram @patisakpore, memperlihatkan bus besar tersebut kesulitan bermanuver di tanjakan sempit dan licin.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bus bernomor polisi AE 7621 UKI itu dikemudikan oleh Kartin (50), warga Desa Sumberbening, Kecamatan Karangjati, Ngawi. Bus membawa 35 penumpang rombongan peziarah yang sebelumnya berziarah ke Makam Saridin di Kayen dan berencana melanjutkan perjalanan menuju Makam Sunan Muria.
Namun di tengah perjalanan, sopir yang diduga belum mengenal medan memilih menggunakan aplikasi Google Maps sebagai penunjuk arah. Nahas, rute yang direkomendasikan justru mengarahkan bus melewati jalan pedesaan di perbatasan Desa Bageng dan Desa Plukaran, yang sejatinya tidak layak dilalui kendaraan besar.
Saat mencoba menanjak di jalur tersebut, bus kehilangan tenaga dan akhirnya terperosok ke sisi jalan.
Kapolsek Gembong AKP Lilik Supardi membenarkan insiden tersebut. “Benar, tadi malam sekitar pukul dua kami menerima laporan. Bus pariwisata terperosok di tanjakan wilayah Plukaran. Rombongan merupakan peziarah dari Ngawi yang hendak menuju Sunan Muria,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kondisi medan di lokasi memang tidak direkomendasikan untuk kendaraan besar. “Jalannya sempit, menanjak, dan beberapa titik licin akibat hujan. Untuk kendaraan kecil masih memungkinkan, tapi bus ukuran besar sangat berisiko,” jelas AKP Lilik.
Baca Juga: Fakta di Balik Video Viral “Hujan Api” Lanterne Festival de Paris di Pantai Goa Cemara Bantul
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Seluruh penumpang berhasil keluar dengan selamat meski sempat panik. “Semua penumpang dalam kondisi sehat, hanya sedikit shock,” tambahnya.
Proses evakuasi bus masih berlangsung dan mengalami kendala karena alat derek sulit menjangkau lokasi. Penarikan dilakukan secara bertahap hingga kendaraan berhasil diamankan.
Kapolsek Gembong juga mengimbau para sopir agar lebih berhati-hati dan tidak sepenuhnya bergantung pada aplikasi peta digital saat melalui jalur pegunungan. “Kami sarankan sopir memastikan rute terlebih dahulu dan bertanya pada warga atau petugas jika tidak mengenal medan,” pungkasnya.
Untuk melanjutkan perjalanan ziarah, rombongan peziarah dijemput bus pengganti menuju Makam Sunan Muria tanpa hambatan berarti. []
 
									
 
													




