BacaJogja – Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus mempercepat penyelesaian pembangunan ruas Jalan Prambanan–Gading sepanjang 27,58 kilometer yang menjadi jalur alternatif baru penghubung Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunungkidul. Proyek strategis ini ditargetkan rampung dan tersambung sepenuhnya sebelum tahun 2028.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) DIY, Tri Murtoposidi, menjelaskan bahwa pembangunan ini merupakan inisiatif Pemda DIY untuk menjawab kebutuhan aksesibilitas baru seiring meningkatnya volume kendaraan yang masuk ke wilayah Yogyakarta.
“Pembangunan Jalan Prambanan–Gading merupakan bentuk tindak lanjut atas arahan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang menekankan pentingnya peningkatan aksesibilitas dan pemerataan infrastruktur jalan,” ujar Tri.
Baca Juga: Yogyakarta Rayakan Hari Batik Nasional, Teguhkan Cinta Budaya Lewat Filosofi Batik Segoro Amarto
Menurut Tri, saat ini tersisa segmen Prambanan–Gayamharjo sepanjang 9,08 kilometer, di mana 4,525 kilometer belum tersambung. Dari panjang tersebut, 1,525 kilometer kini dalam tahap persiapan konstruksi oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Tiga Tujuan Strategis Pembangunan Jalan Prambanan–Gading
Pembangunan ruas jalan ini memiliki sejumlah tujuan strategis:
- Sebagai jalur alternatif Yogyakarta–Wonosari yang mampu mengurangi waktu tempuh dan kemacetan, terutama di jalur utama Patuk.
- Mengembangkan konektivitas antar Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), yaitu menghubungkan KSPN Prambanan, Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran, hingga KSPN Karst Gunungkidul.
- Berfungsi sebagai feeder Jalan Tol Jogja–Solo dan Jogjakarta Outer Ring Road (JORR) yang telah lama diinisiasi untuk mereduksi kepadatan lalu lintas di dalam ring road existing.
Tri Murtoposidi menegaskan, pembangunan jalan ini tidak hanya akan memperlancar arus kendaraan, tetapi juga memperkuat integrasi wilayah antar kabupaten di DIY serta membuka potensi ekonomi baru di sektor pariwisata dan perdagangan.
“Pembangunan ini diharapkan dapat mengurai kepadatan lalu lintas saat musim libur dan arus mudik, sekaligus membuka akses ekonomi bagi masyarakat di wilayah perbatasan Sleman dan Gunungkidul,” jelasnya.
Baca Juga: Yogyakarta Rayakan Hari Batik Nasional, Teguhkan Cinta Budaya Lewat Filosofi Batik Segoro Amarto
Dorongan Pemerataan Infrastruktur dari Sri Sultan HB X
Pembangunan ruas Jalan Prambanan–Gading juga menjadi bagian dari kebijakan besar Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam menciptakan keseimbangan pembangunan antar wilayah di DIY. Melalui konektivitas jalan yang semakin baik, Sultan berharap pertumbuhan ekonomi tidak hanya terpusat di Yogyakarta bagian utara dan barat, tetapi juga merata hingga wilayah selatan dan timur.
Dengan tersambungnya ruas Jalan Prambanan–Gading nantinya, diharapkan konektivitas transportasi, logistik, dan pariwisata di DIY akan semakin efisien dan berkelanjutan. []
 
									
 
													




