Strategi Rumah Makan Pedes Banget di Kulon Progo Menghadapi Gempuran Pandemi

  • Whatsapp
warung makan pedes banget
Pengelola Rumah Makan Pedes Banget di Palihan, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. (Foto: Istimewa)

Kulon Progo – Hampir dua tahun Pandemi Covid-19 memberikan dampak buruk pada sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) termasuk pelaku usaha bidang kuliner. Pelaku usaha harus beradaptasi dan mempuyai strategi jitu agar dapat bertahan di situasi Covid-19 saat ini.

Salah satunya Rumah Makan Pedes Banget yang berada di Palihan, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta yang sudah berdiri sejak tahun 2017. Rumah makan yang mempuyai dua cabang ini harus mengalami penurunan omzet yang signifikan.

Read More

Baca Juga: Mengunjungi Taman Kuliner Gilangharjo Pandak Bantul Yogyakarta

“Sebelum pandemic Covid-19 omzetnya sangat bagus, banyak orderan baik offline maupun online. Bahkan dari hasil penjualan itu saya bisa mengajak karyawan untuk liburan,” ungkap pemilik Rumah Makan Pedes Banget, Rida Nurhayati pada Rabu, 2 Maret 2022.

Setelah adanya pandemic di tahun 2020 menyebabkan warung makan ini mengalami penurunan penjualan baik online maupun offline. Bahkan tujuh karyawannya yang dulu bekerja secara fullday, saat ini menjadi bekerja secara shift. Otomatis gaji karyawan mengalami penurunan.

Baca Juga: Warung Betah Mampir, Tempat Kuliner Menu Menggoda di Timur GOR UNY

“Dari pada saya mengurangi karyawan, lebih baik saya mengurangi jam kerjanya saja. Jadi mereka tetap bisa bekerja meskipun gaji mereka jadi berkurang. Alhamdulillah karyawan memahami kondisi saat ini sehingga mereka menerima kebijakan ini,” ungkap Rida.

Sebagai pemilik usaha, Rida Nurhayati akhirnya membuat strategi agar dapat bertahan di situasi pagebluk seperti sekarang ini. Strategi yang ditempuh antara lain mengurangi menu yang sepi peminat, membuat menu dengan harga murah dan melakukan promo di aplikasi online.

Baca Juga: Ide Keren Pelaku UMKM di Bantul, Bikin Keripik Daun Kersen yang Kini Laris Manis

“Untuk mengurangi pengeluaran warung, saya harus mengurangi menu yang sepi pembeli, membuat menu paketan dengan harga murah yang setidaknya cukup untuk menutupi pengeluaran, selain itu saya juga bikin promo di aplikasi GoFood dan GrabFood sebesar 50 persen agar banyak orang yang tertarik untuk membeli,” kata Rida. []

Penulis artikel: Nanda Windi Ani dan I. Soni Kurniawan, Mahasiswa dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *