Bantul – Nyadran-Ziarah Seniman dan Budayawan se-Indonesia untuk pertama kalinya digelar di Museum dan Pelataran Makam Seniman dan Budayawan Giri Sapto, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Minggu, 27 Maret 2022. Acara dalam mengenang dan mengapresiasi jasa seniman dan budayawan ini mengusung semangat filosofi Jawa, Mikul Dhuwur Mendem Jero.
Penasihat penyelenggara Sigit Sugito mengatakan, pelaksanaan Nyadran merupakan bagian dari laku tradisi yang baik, sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur. Nyadran dan ziarah seniman ini mengandung pesan kepada generasi muda maupun generasi milenial untuk mengapresiasi karya-karya para seniman yang bisa menumbuhkan energi baru untuk selalu berkarya sesuai konteks zamannya.
Baca Juga: Menengok Tradisi Wiwitan di Bambanglipuro Bantul Yogyakarta dan Maknanya
Acara digelar di Museum dan Pelataran Makam Seniman dan Budayawan Giri Sapto ini bukan tanpa alasan. Makam seniman dan budayawan Giri Sapto merupakan gagasan besar seniman Saptohoedojo untuk menghormati jasa para seniman dan budayawan Yogyakarta. Di sisi lain, harapannya keberadaan Museum yang mangkrak berpuluh tahun dan seharusnya bisa dimanfaatkan untuk kegiatan seni budaya.
Begitu pula nyadran di makam seniman menjadi penting. Pasalnya seniman dengan bebagai karyanya telah memberikan kontribusi bagi kehidupan. Membuktikan seniman dan budayawan Yogyakarta adalah aset penting terutama dengan Keistimewaan Yogyakarta.
Baca Juga: Mengenal Tradisi Ziarah Kuthomoro Keraton Yogyakarta Menjelang Ramadan
Acara ini mendapatkan dukungan penuh dari Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha kabudayan) DIY Dian Lakshmi Pratiwi, Yani Saptohoedojo dan Penggiat Seni dari Paguyuban Sastra Mataram Sigit Sugito dengan moderator Pamuji Raharjo MPA dari Institute KAHADE Yogyakarta. Mereka juga mengisi Sarasehan Budaya. []
Foto-Foto Nyadran Ziarah seniman dan budayawan se-Indonesia di Museum Giri Sapto Wukirsari, Imogiri, Bantul, Yogyakarta:
—000—
—000—