BacaJogja – Tiga hari ke depan, Rabu-Jumat, 16-18 November 2022 wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berpotensi mengalami cuaca ekstrem.
Diperkirakan hujan lebat berlangsung selama tiga hari tersebut di sejumlah kabupaten dan kota di DIY.
Baca Juga: Peringatan Dini Hujan Lebat di Yogyakarta Bagian Selatan Hari Ini
Prakiraan cuaca ekstrem ini berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, anomali suhu muka laut terpantau positif di Laut Jawa dan Samudera Hindia Selatan Jawa yakni +1.0 °C s/d +4.9 °C, Indeks ENSO di Nino 3,4 bernilai -0.71 yang menyebabkan potensi peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.
Selain itu juga Indeks IOD bernilai -0.11 yang berarti suplai uap air dari wilayah Samudera Hindia ke wilayah Indonesia bagian Barat tidak signifikan (tidak mendukung pembentukan awan hujan).
Baca Juga: Daftar Daerah di Indonesia Potensi Hujan Lebat, Angin Kencang dan Banjir Hari Ini
Kondisi tersebut didukung adanya pusat tekanan udara rendah di Samudera Hindia sebelah Barat Daya Sumatera, Kalimantan, dan Papua yang menyebabkan terbentuknya wilayah konvergensi (pertemuan massa udara) dan Shearline (daerah belokan angin) di wilayah Jawa dan Laut Jawa sehingga memicu peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah D.I Yogyakarta.
Profil vertikal kelembapan udara yang relatif cukup tinggi mencapai >80 % dan labilitas lokal yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia termasuk D.I Yogyakarta.
Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem di Yogyakarta, 10-12 Oktober 2022
Berdasarkan kondisi tersebut di atas, BMKG DIY memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode tgl. 16 – 18 November 2022 dapat terjadi di wilayah DIY sebagai berikut:
Tanggal 16 November 2022
Seluruh wilayah DIY.
Tanggal 17 November 2022
Seluruh wilayah DIY.
Tanggal 18 November 2022
Seluruh wilayah DIY.
Baca Juga: Delapan Cara Cerdas Menghadapi Cuaca Ekstrem Pancaroba
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi. (BMKG DIY)