Rocky Gerung Tak Boleh Bicara di Jogja?

  • Whatsapp
spanduk penolakan rocky gerung
Sejumlah massa membentangkan spanduk penolaka kehadiran Rocky Gerung di Sleman, Yogyakarta (Foto: Istimewa)

Opini : Muhammad Chirzin*

Bermula dari bincang-bincang beberapa aktivis Jogja untuk menyongsong awal tahun baru hijriyah 1445 yang bertepatan dengan tanggal 19 Juli 2023 dengan sesuatu yang bermakna. Tim kecil pun mengundang teman-teman untuk merapat.

Read More

Umroh akhir tahun

“Bapak Ibu dan Para Sedulur, kita akan merencanakan agenda nasional di Yogya terkait datangnya Tahun Baru Hijriyah 2023. Oleh karena itu, mohon perkenan minta waktu. Menghadiri pertemuan persiapan yang akan dilaksanakan pada: Senin, 10 Juli 2023, pukul 11.30. Mengingat terbatasnya waktu, dan pentingnya program, mohon kiranya agar pertemuan besuk bisa menjadi agenda prioritas. Atas perhatian dan dukungan yang diberikan, kami sampaikan banyak terima kasih. Wassalam”

Mula-mula empat orang siap hadir. Sampai hari H siap hadir 28 orang, tetapi sebagian berhalangan otw tkp karena ada kegiatan mendadak.

Baca Juga: Forum Kabah Membangun Yogyakarta Deklarasi Besar-besaran Dukung Anies Baswedan

Muhasabah songsong tahun baru hijriyah ini didedikasikan untuk kaum milenial dari kalangan Mahasiswa Jogja pada umumnya. Target undangan 500 orang, dengan mengundang naraumber utama motivator Rocky Gerung.

Strategi untuk mempunyai data 2/3. Peserta tidak harus milenial, tapi mayortas milenial. Mencari tempat yang cukup luas terkait dengan peserta dan parkir. Rocky effect untuk anak muda cukup berdampak. Tema? Ngopi bareng RG. Jangan terlalu menonjolkan RG. Menguatkan rasionalitas pada pemuda.

Tim membentuk kepanitian yang cukup solid, dari unsur pengarah, ketua, sekretaris, bendahara, seksi acara, mobilisasi peserta, keamanan, dokumentasi, perlengkapan, dan penerima tamu, dan seksi konsumsi. Masing-masing bekerja sesuai dengan tugasnya.

Baca Juga: Ngopi Bareng Rocky Gerung di Yogyakarta Ditunda, Ini Alasannya

Pilihan lokasi antara lain Piramid Sewon, Gedung Wanitatama, Seraton, Tip Tap Toe, XT Square, Wirosaban, dan Bento UAD. Pilihan jatuh pada alternatif lokasi yang disebut terakhir.

“Saya dukung acaranya Bapak dan Ibu semua. Semoga acara berjalan lancar. Perlu diviralkan di dunia maya juga agar banyak yg bisa hadir.”
Alternatif tema: ”Dari Yogya Kita Aktualisasikan Gagasan Perubahan Berkeadilan.”

Tiba-tiba Tim menerima berita bahwa ayah Rocky Gerung sakit dan perlu diantar oleh Rocky ke rumah sakit rujukan keluarga. Jadwal kegiatan pun ditata ulang, hingga memperoleh kepastian Ngopi bareng di Jogja tanggal 2 Agustus 2023, setelah Rocky mengisi forum serupa di Surabaya, Jombang, Solo, dan Klaten.

Baca Juga: Politikus PDIP Esti Wijayati dan Massanya Larang Rocky Gerung Hadir Acara Relawan Anies di Yogyakarta

Sejak sore Panitia siaga di lokasi menanti kedatangan rombongan Rocky Gerung. Ada tanda-tanda pencekalan Rocky untuk mendatangi lokasi kegiatan. Beberapa spanduk terpasang menolak kedatangan Rocky Gerung.

Malam tiba, dan sejumlah pemuda unjuk rasa menolak kedatangan Rocky Gerung menjumpai fansnya yang telah berkumpul di sana. Di tengah-tengah mereka My Esti Wijayati, anggota DPR dari PDIP, yang mengemukakan argumentasi penolakan kehadiran Rocky.

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Rocky memilih berbalik arah kembali ke penginapan.

Antusiasme peserta NGOPI tidak surut dengan ketidakhadiran Rocky di tengah-tengah mereka. Dialog pun tetap berlangsung dengan beberapa narasumber yang telah berada di panggung, M. Syukri Fadholi, Rendi Harsono, Heru Kurnianto Tjahjono, dan Mahyudin Almudra. Menyusul Saut Situmorang, dan Habil Marati.

Baca Juga: Sistem Politik di Indonesia Merusak Demokrasi

Peserta NGOPI tidak kurang dari 1500 orang yang datang dari beberapa wilayah Daerah Istimewa Jogjakarta, tiga kali lipat harapan dan prediksi Panitia. Betapa antusias mereka untuk memperoleh kuliah akal sehat Rocky.

Penulis sependapat dengan Syahganda Nainggolan dan Muhammad Taufiq yang menyesalkan persekusi kepada Rocky dengan menghalangi hak demokrasinya untuk berbagi pengetahuan dengan kalangan milenial.

Aksi penolakan Rocky Gerung di Yogyakarta mendapat reaksi dari Syahganda Nainggolan. Direktur Sabang Merauke Circle itu menilai aksi penolakan itu tidak mempunyai landasan moral dan politik.

“Itu tidak mempunyai landasan moral dan politik. Landasan moral, maksudnya karena Jokowi sudah mengeluarkan statemen, bahwa urusan dengan RG itu urusan kecil saja,” kata Syahganda Nainggolan lewat keterangan tertulis kepada ZONASATUNEWS.COM, Rabu (2/8/2023) malam. Sedangkan landasan politik, tidak jelas mendemo RG, karena secara politik yang dikecam RG adalah Presiden, dan itu bagian demokrasi.

Baca Juga: MPR Sebut Etika Demokrasi Pancasila Tergerus Kepentingan Politik

Ahli Pidana yang juga Presiden Asosiasi Ahli Pidana Indonesia (AAPI) Dr Muhammad Taufiq, SH,MH, menilai aksi penolakan terhadap Rocky Gerung di Yogyakarta, sebagai tindakan yang ngawur, tidak beradab, dan tidak pantas.

RG itu manusia merdeka, saksi juga ngga, apalagi tersangka, dia bebas pergi ke manapun. Justru pelakunya bisa dikenakan pasal 335 ayat 2 (KUHP) tentang persekusi atau perbuatan tidak menyenangkan. Seharusnya argumentasi ditanggapi dengan argumentasi, bukan dengan persekusi. []

*) Muhammad Chirzin, Guru Besar Tafsir Al-Quran UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dosen S3 Prodi Psikologi Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Related posts