BacaJogja – TurunTangan Yogyakarta sebagai gerakan relawan yang lahir pada tahun 2013 sampai saat ini tidak terlibat dalam gerakan politik praktis manapun. Saat ini tetap berfokus dalam gerakan sosial, pendidikan serta edukasi politik.
“Edukasi Politik hanya sebatas memberikan pemahaman tentang politik dan tidak terlibat dalam politik manapun,” ungkap Koordinator TurunTangan Yogyakarta Vicko Karta Prabawa dalam siaran pers, Selasa, 16 Januari 2024.
Baca Juga: Tokoh NU Yogyakarta Ini Doakan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar Menang Pilpres 2024
Vicko mengatakan, TurunTangan menentang praktek cacat hukum dan etika serta terus berjuang untuk tegaknya demokrasi di Indonesia. “TurunTangan mendorong orang-orang baik di level kebijakan. TurunTangan berpolitik santun, beretika, dan beradab. Maju dengan prestasi bukan sensasi,” jelasnya.
Atas dasar itu, TurunTangan Yogyakarta membantah adanya dua anggota, SangHyang Sukma dan Khoirul Mujahid, masuk dalam Jenderal Muda mendeklarasikan dukungan kepada pasangan capres-cawapres 02 Prabowo-Gibran. TurunTangan Yogyakarta sangat menyayangkan klaim yang dilakukan oknum tersebut.
Baca Juga: Mak-mak Manies Yogyakarta Deklarasi Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024
Koordinator TurunTangan Yogyakarta Vicko Karta Prabawa mengatakan, oknum yang turut serta dalam deklarasi dukungan kepada pasangan capres-cawapres pada Pemilu 2024 bernama SangHyang Sukma dan Khoirul Mujahid.
Sang Hyang Sukma mengaku sebagai Ketua Dewan Pembina dan mengaku sebagai Inisiator TurunTangan dan Khoirul Mujahid sebagai Koordinator Nasional Jenderal Muda dan mengaku sebagai Relawan Turun Tangan.
Vicko menegaskan, Sanghyang Sukma memang Relawan TurunTangan namun bukan bagian dari Inisiator TurunTangan. Khoirul Mujahid bukan bagian dari Relawan TurunTangan.
Baca Juga: Badan Koordinasi Saksi Anies Baswedan Target Raih 36 Juta Suara di Pilpres 2024
“Saat ini Sanghyang Sukma sudah lama tidak aktif lagi di TurunTangan dan Khoirul Mujahid Tidak Terdaftar sebagai Relawan TurunTangan baik Nasional maupun Daerah,” tegasnya.
Lebih lanjut Vicko juga membantah keterangan Jenderal Muda yang menyampaikan Prabowo telah menyumbangkan uang pribadi Rp3,5 miliar untuk membantu masyarakat Lombok yang terkena musibah gempa bumi. “Kami menyampaikan informasi tersebut adalah hoaks atau tidak benar dan menyesatkan,” ungkapnya.
“Sumbangan tersebut didapat dari masyarakat umum dan tidak ada kaitannya dengan dukungan politik tertentu,” imbuhnya. []