BacaJogja – Tekanan darah tinggi sering dialami pada pasien lanjut usia, hal ini dikarenakan pembuluh darah pada lanjut usia terjadi kekakuan pembuluh darah akibat penurunan degeneratif sehingga seluruh organ tubuh mengalami penurunan fungsi.
Masalah yang kompleks bagi penderita hipertensi sebenarnya adalah rasa malas bagi penderita hipertensi dalam memeriksakan tekanan darah. Padahal kunci utama dalam mengontrol tekanan darah pasien hipertensi adalah pemeriksaan tekanan darah secara rutin dan teratur.
Ketidaktahuan penderita hipertensi tentang tensinya membuat tekanan darah tinggi tidak pernah diatasi oleh pasien. Apabila tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi dibiarkan, maka akan bisa menimbulkan komplikasi hipertensi yang serius. Bahkan bisa menyebabkan komplikasi yang parah seperti : Penyakit Ginjal, Serangan jantung, Diabetes Mellitus, Stroke serta kematian mendadak.
Baca Juga: Waspada Hipertensi, Pembunuh yang Diam-diam Sudah Merenggut Banyak Korban Jiwa
Banyak sekali terapi non farmakologis untuk menurunkan tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi. Salah satu terapi non farmakologis yang murah meriah untuk menurunkan tekanan darah tinggi adalah terapi jalan kaki.
Banyak yang tidak tahu bahwa terapi ini bisa menurunkan tensi tinggi pada penderita hipertensi. Terapi yang mudah, murah meriah yang bisa dilakukan oleh semua orang. Untuk mengantisipasi masalah tersebut, banyak penelitian non farmakologis yang menunjukkan penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Salah satunya adalah terapi yang ditemukan oleh Prima Trisna Aji salah satu Spesialis di bidang Medikal Bedah jurusan Jantung dan Pembuluh darah, yaitu terapi jalan kaki 100 meter bagi penderita hipertensi.
Baca Juga: Rebusan Daun Salam Efektif Menurunkan Tekanan Darah Hipertensi
Terapi jalan kaki merupakan salah satu terapi yang melatih gerakan antara kaki dan tangan dalam menggerakkan organ tubuh sehingga akan melatih organ jantung didalam ketika melakukan gerakan.
Berdasarkan penelitian serta survey yang telah dilakukan ternyata banyak sekali orang yang tidak mengetahui manfaat dari terapi jalan kaki untuk kesehatan tubuh, Banyak orang yang lebih memilih melakukan aktivitasnya dengan transportasi, meski jaraknya cukup dekat dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
Terapi jalan kaki mudah dilakukan oleh siapa saja dan tidak memerlukan peralatan yang mahal. Selain itu, jalan kaki tidak menimbulkan efek samping apa pun dari terapi ini. Hal yang harus diperhatikan adalah jangan melakukan latihan berjalan terlalu lama pada pasien dengan riwayat penyakit jantung, stroke, masa pemulihan, rawat inap setelah rawat inap, dan pada pasien dengan kontraindikasi berjalan.
Baca Juga: 1.384 Jemaah Haji Indonesia Mengalami Hipertensi, Ini Cara Mencegahnya
Bagi masyarakat yang mempunyai aktivitas yang sangat sibuk, akan terasa sulit melakukan terapi jalan kaki. Padahal terapi jalan kaki bisa dilakukan pada seseorang yang sibuk bekerja, dengan berangkat kerja dengan jalan kaki.
Waktu yang ideal untuk melakukan terapi jalan kaki adalah pada pagi hari selama 15 hingga 20 menit selama empat hari berturut-turut. Menurut penelitian, jika dilakukan secara rutin dapat menurunkan tekanan darah sekitar 15 mmHg.
Sedangkan studi lain tentang manfaat aktivitas jalan kaki dari Australia menunjukkan bahwa terapi Jalan kaki selama 30 menit dipagi hari bisa menurunkan tekanan darah sebanyak 3,4 /0,8 mmHg. Jenis terapi jalan kaki yang bisa dilakukan pada penderita hipertensi antara lain : Six minute walking test, jalan kaki cepat dan jalan kaki lambat.
Baca Juga: Cara Perawatan Luka pada Pasien yang Tepat
Kontra indikasi terapi jalan kaki adalah pada pasien yang mengalami krisis hipertensi. Krisis hipertensi sendiri merupakan suatu kondisi tekanan darah pada manusia mengalami tekanan diatas 220 mmHg. Pada pasien yang mengalami krisis hipertensi tidak dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik yang berlebihan. Dikarenakan apabila dilakukan secara berlebihan bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah.
Prima Trisna Aji salah satu Dosen yang memiliki spesialisasi dalam bidang jantung dan pembuluh darah dalam teorinya mengemukakan bahwa terapi jalan kaki merupakan salah satu terapi murah untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi, ketika seseorang melakukan nolahraga maka pada pembuluh darah penderita akan mengalami vasodilatasi atau pelebaran pembuluh darah.
Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji menganjurkan supaya penderita hipertensi aktif menjalankan terapi jalan kaki untuk mengontrol tekanan darahnya. “Terapi jalan kaki bagi penderita hipertensi sangat bagus dilakukan, tetapi hal yang perlu diperhatikan adalah tidak boleh berlebihan sehingga terlalu capek. Terlalu lelah karena aktivitas akan merespon tubuh untuk mengeluarkan hormon Kortisol secara berlebihan yang berdampak pada menyempitnya pembuluh darah,” ucapnya.
Hormon kortisol memiliki manfaat yang baik bagi tubuh manusia, tapi apabila berproduksi secara berlebihan akan menyebabkan menyempitnya pembuluh darah. Hormon ini akan keluar secara berlebihan apabila seseorang mengalami stres secara berlebihan serta kecapekan. []