BacaJogja – Sore itu, langit Gunungkidul perlahan meredup ketika suara benturan keras terdengar di ruas Jalan Semanu–Bedoyo, tepatnya di Padukuhan Gunungsari, Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu. Waktu menunjukkan pukul 18.05 WIB, Selasa (7/10/2025), saat sebuah peristiwa tragis merenggut nyawa seorang warga yang dikenal santun dan berdedikasi — Tawiyo, mantan Carik Kalurahan Sidorejo, Ponjong.
Menurut informasi yang dihimpun, kecelakaan bermula ketika Tawiyo mengendarai sepeda motor Honda Supra AD 6835 DC dari arah timur menuju barat. Di belakangnya, melaju sebuah truk yang belum diketahui identitasnya. Saat mencoba menyalip, truk tersebut diduga menyenggol motor korban hingga terjatuh ke aspal.
Naas, dalam waktu hampir bersamaan, sebuah Honda Beat yang dikendarai pria asal Magelang datang dari arah belakang dan langsung menabrak tubuh Tawiyo yang sudah tergeletak bersama motornya. Benturan keras itu membuat korban meninggal dunia di tempat kejadian.
Baca Juga: Rekayasa Lalu Lintas di Kalasan Sleman Imbas Tol Jogja–Solo: Jadwal dan Lokasi Lengkap
Sementara itu, pengendara Honda Beat mengalami luka berat berupa patah tulang dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. Truk yang diduga menyerempet korban langsung melarikan diri ke arah barat, meninggalkan kepanikan di lokasi kejadian.
Petugas kepolisian yang datang ke tempat kejadian langsung melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari sejumlah saksi mata.
Kepergian Tawiyo meninggalkan duka mendalam bagi warga Sidorejo. Sosoknya dikenal ramah dan berdedikasi tinggi selama menjabat sebagai Carik Kalurahan Sidorejo. Banyak warga yang masih mengingat ketulusan dan kepeduliannya dalam melayani masyarakat.
“Pak Tawiyo itu orangnya baik dan rendah hati. Warga sangat kehilangan,” tutur salah satu warga Sidorejo dengan mata berkaca-kaca.
Baca Juga: Dua Dapur Sehat di Gunungkidul Ditutup karena Dugaan Keracunan Program Makan Bergizi Gratis
Tragedi ini kembali menjadi pengingat bahwa keselamatan di jalan bukan sekadar urusan pengemudi, tetapi juga tanggung jawab bersama. Jalan Semanu–Bedoyo yang sempit dan minim penerangan kerap menjadi titik rawan kecelakaan. Warga berharap ada perhatian lebih dari pemerintah untuk memperbaiki rambu dan penerangan agar peristiwa serupa tidak terulang.
Di rumah duka, suasana haru menyelimuti keluarga. Isak tangis pecah ketika jenazah tiba diiringi doa dan rasa kehilangan mendalam. Tawiyo berpulang bukan karena usia, melainkan karena kelalaian orang lain di jalan yang seharusnya hanya mengantarnya pulang. []






