Gerakan Perubahan Yogyakarta Gelar Bedah Visi Misi Bakal Calon Wali Kota dan Bupati

  • Whatsapp
bedah visi misi
Foto bersama usai acara bedah visi misi kandidat bakal calon Wali Kota Yogyakarta. (BacaJogja)

BacaJogja – Pilkada 2024 digelar serentak pada 27 November. Di DIY sendiri ada empat pilkada digelar bersamaan, yakni Kota Yogyakarta, Bantul, Sleman, Kulon Progo, dan Gunungkidul.

Merespons hal itu, Gerakan Perubahan Yogyakarta menggelar bedah visi dan misi kandidat. Edisi pertama dengan menghadirkan dua Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta. Acara digelar di Indonesia College Jalan Gotong Royong Blunyah Rejo, Karangwaru Yogyakarta, Rabu, 29 Mei 2024.

Read More

Baca Juga: UGM Yogyakarta Resmi Sepakat Tidak Menaikkan UKT

Keduanya adalah M. Afnan Hadikusumo yang saat ini menjabat sebagai Anggota DPD RI Dapil DIY dan Dr (Can) Ariyanto SE. MM selaku dosen dan praktisi usaha. Adapun tema bedah visi dan misi yakni Menghadirkan Transportasi yang Mendukung Pariwisata Berkelanjutan.

Ketua Gerakan Perubahan Indonesia Kota Yogyakarta Samiasih mengatakan, penyelanggara kegiatan ini adalah Gerakan Perubahan Indonesia yang merupakan pergantian nama dari Presidium Gerakan Rakyat, yang pada Pilpres 2024 merupakan kumpulan dari simpul-simpul relawan Anies Baswedan.

Baca Juga: Mengenal Tari Klana Alus Dasalengkara yang Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Yogyakarta

Menurut dia, setelah Pipres selesai, maka Pilkada serentak November 2024 menjadi momen untuk menggelorakan perubahan khususunya di daerahnya masing-masing. “Untuk itu, kita akan mendengar visi dan misi para kandidat bakal calon wali kota. Kandidat yang senafas dengan semangat perubahan, insyaallah yang kita dukung,” jelasnya.

“Prinsipnya kami bersemangat memenangkan kandidat yang sejalan dengan visi perubahan,” tegasnya.

Acara beda visi dan misi kandidat berlangsung menarik dan mengundang gelak tawa. Layaknya debat di acara KPU, setiap kandidat diberi waktu memaparkan visi dan misi selama lima menit.

Baca Juga: Refleksi Mengenang 18 Tahun Gempa Jogja 27 Mei 2006

Batas waktu ditentukan dengan ketat, jika melebihi batas diingatkan dengan ketukan sendok pada panci, bukan pakai bel atau alarm pada umumnya.

Selain itu, ada sesi pertanyaan yang sudah disiapkan di dalam kotak lalu diundi. Pertanyaan tertulis tersebut dari panelis. Kandidat diberi wkatu tiga menit untuk menjawab pertanyaan tersebut.[]

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *