BacaJogja – Di dalam lagu ciptaan H. Mutahar berjudul Hari Merdeka, terdapat lirik “tujuhbelas agustus tahun empat lima, itulah hari kemerdekaan kita”, lirik tersebut selalu dinyanyikan secara lantang dan bersemangat, hal ini menunjukan betapa bahagia dan bangganya warga Indonesia ketika menyambut ulang tahun kemerdekaan republik Indonesia.
Antusias warga dalam menyambut hari spesial ini sudah terlihat, bahkan sejak bulan juli atau awal agustus. Di desa-desa banyak kita jumpai fenomena gotong-royong untuk menghias lingkungan kampung, seperti: memasang patok didepan setiap rumah, kemudian di pasangi dengan bendera umbul-umbul serta bendera merah-putih, tak sedikit pula dari mereka yang mengkreasikan umbul-umbul tersebut supaya lebih menarik.
Baca Juga: Negeri yang Sedang Menjauh dari Keadilan dan Demokrasi
Hal ini juga terjadi di lingkungan masyarakat Dusun 1, Blok A, Desa. Jaya Bhakti, Kecamatan Mesuji, Kabupaten OKI, Provinsi Sumatra Selatan, warga disana mengkreasikan umbul-umbul dengan menyambungkan dua paralon panjang berukuran 1 inch, kemudian menancapkannya dikedua sisi jalan, sehingga membentuk setengah lingkaran.
Nanik kurniawati selaku warga mengungkapkan bahwa, ide ini sebenarnya berawal dari salah satu warga bernama Sunaryadi yang iseng mengkreasikan umbul-umbul dengan paralon, kemudian menancapkannya di depan rumah, tak disangka ternyata hasilnya bagus & berhasil menarik minat warga lain untuk mengikuti jejaknya. Sampai saat ini sudah ada puluhan umbul-umbul setengah lingkaran yang menancap di depan rumah masing-masing.
Gotong-royong juga terlihat saat proses pembuatan gapura selamat datang, gapura ini dibuat dengan bahan dasar kayu dan triplek. Seluruh lapisan masyarakat ikut andil dalam proses pembuatan gapura ini, seperti pemuda karang taruna, bapak-bapak, bahkan ibuk-ibuk juga ikut gotong-royong membersihkan lapangan di sebelah lokasi.
Baca Juga: KAI Wisata Minta Maaf atas Kendala Rekrutmen CSOT, Ini Solusi dan Update Terbaru
Gapura ini dilapisi cat berwarna hitam dan putih, kemudian diberi tulisan pendukung seperti Dirgahayu RI Ke 79, Indonesia Merdeka dll dengan cat warna merah, tak lupa terdapat sentuhan aksesoris yaitu lambang burung garuda yang melambangkan rasa nasionalisme di lingkungan masyarakat.
Tak hanya itu, terdapat juga kegiatan lain para ibu-ibu Dusun 1 blok A dalam menyambut kemerdekaan. Setiap sore, ibu-ibu yang berjumlah 17 orang ini melakukan latihan gerak jalan dengan dipimpin oleh Gita Dwi Cahyani sebagai danton sekaligus koreografer regu. Latihan ini dilakukan dalam rangka ikut memeriahkan lomba gerak jalan 17-an antar blok yang diadakan oleh pemerintahan desa Jaya Bhakti, lomba ini diadakan dengan tujuan agar suasana desa Jaya Bhakti terlihat ramai oleh persiapan masyarakat dalam menyambut kemerdekaan.
Baca Juga: Bantul Creative Expo 2024 Dikunjungi 131 Ribu Orang, Transaksi Rp2,9 Miliar
Di malam sebelum tanggal 17 agustus warga Blok A juga anak mengadakan lomba tumpeng dan lomba gaple atau bahasa umum adalah domino, guna memeriahkan malam 17-an di lingkungan dusun.
Aditya Pratama, selaku wakil ketua karang taruna berharap, perayaan 17 agustus seperti ini dapat terus berlangsung meriah dari tahun ke tahun dan dapat melibatkan lebih banyak masyarakat terutama generasi muda. Ia juga berharap agar kegiatan seperti ini bisa menjadi wadah untuk mempererat kebersamaan dan solidatitas antar warga.
Artikel kiriman Dava Putra Anandya, Mahasiswa Ilmu komunikasi Broadcasting
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta