BacaJogja – Suasana meriah menyelimuti Dusun Nglembu, Kalurahan Panjangrejo, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Minggu pagi (24/8/2025). Ratusan warga tumpah ruah menghadiri peresmian gapura baru yang menjadi simbol kebersamaan sekaligus kemajuan dusun.
Acara dimulai dengan prosesi pemotongan pita oleh Wakil Ketua DPRD Bantul, Suradal, yang disambut tepuk tangan meriah dari warga. Dilanjutkan dengan prosesi pemecahan kendi berisi kembang sanggan oleh Panewu Pundong, Vita Yuliatun, sebagai tanda doa dan harapan agar gapura menjadi pintu keberkahan serta kemajuan bagi masyarakat Nglembu.
Dalam sambutannya, Suradal menyampaikan apresiasi tinggi terhadap semangat gotong royong warga dalam mewujudkan pembangunan gapura tersebut.
Baca Juga: Bentrok Suporter PSIM Yogyakarta vs Persib Bandung: Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa
“Pembangunan gapura Dusun Nglembu merupakan wujud nyata semangat kebersamaan dan kepedulian warga terhadap kemajuan serta pelestarian identitas kampung,” ujarnya.
Usai peresmian, acara dilanjutkan dengan jalan sehat bersama. Ratusan warga, mulai dari anak-anak hingga orang tua, berjalan menyusuri jalan dusun dengan penuh keceriaan. Selain menyehatkan, kegiatan ini juga mempererat silaturahmi dan persaudaraan antarwarga.
Gapura Bernuansa Majapahitan
Gapura yang diresmikan memiliki desain arsitektur khas Majapahitan, ditandai dengan penggunaan material bata merah ekspos yang identik dengan bangunan kuno seperti pura, istana, hingga situs bersejarah. Bentuk gapura juga menyerupai regol paduraksa di kompleks Makam Raja-Raja Mataram Kotagede, yang sarat nuansa Mataram Islam dengan pengaruh kuat Majapahit.
Baca Juga: Petik Buah Berujung Duka, Warga Kulon Progo Meninggal Jatuh dari Pohon Kelapa
Dukuh Nglembu, Hafidz Masturi Ali, mengungkapkan bahwa pembangunan gapura sepenuhnya berasal dari dana swadaya masyarakat. Dana dihimpun secara bertahap sejak November 2024 hingga Juni 2025, tidak hanya dari warga yang tinggal di dusun, tetapi juga dari perantauan.
“Pembangunan fisik dimulai pada bulan Juni hingga Juli 2025. Alhamdulillah, gapura ini akhirnya bisa diresmikan pada Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan HUT Kemerdekaan RI,” jelasnya.
Peresmian gapura ini menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong masyarakat masih terjaga dan mampu melahirkan karya monumental yang memperkuat identitas kampung. (Markaban Anwar)






