BacaJogja – Calon Bupati Sleman nomor urut 2, Harda Kiswaya, bertemu dengan kelompok tunanetra yang tergabung dalam Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Sleman. Dalam pertemuan yang berlangsung di Sekretariat Pertuni Sleman, Nogosaren, Gamping, mereka menyampaikan berbagai keluhan dan harapan terkait peningkatan layanan publik bagi penyandang difabel di Sleman.
Indra Saputra, Ketua Pertuni Sleman, mewakili rekan-rekannya mengatakan, “Tolong kami di-uwongke, Pak. Dimanusiakan.”
Baca Juga: Info Lengkap WJNC 2024: Jam Penutupan Jalan, Rute Alternatif hingga Kantong Parkir
Meskipun fasilitas publik di Sleman sudah mulai ramah difabel, Indra menyoroti kurangnya respons petugas pelayanan publik yang sering kali mengabaikan penyandang tunanetra saat berkunjung ke kantor-kantor pemerintahan.
“Sebagai contoh, kalau mau masuk kantor dinas, satpam di depan diam saja melihat kita. Begitu masuk, kita juga dicuekin sama petugas yang ada. Tolong Pak Harda, kedepan jangan seperti itu lagi. Kami juga manusia,” keluh Indra.
Baca Juga: Menyulut Perdebatan Tembakau: Industri Rokok, Regulasi, dan Masa Depan Pariwisata di Bantul
Indra berharap pasangan Harda dan Danang bisa membuat layanan publik di Sleman lebih baik dan manusiawi bagi difabel. “Kami berharap Pak Harda dan Mas Danang bisa memperbaiki ini, agar kami bisa merasakan layanan publik yang lebih manusiawi,” tambah Indra.
Dengan sekitar 400 penyandang tunanetra yang tercatat di Dinas Sosial Sleman, sebagian besar dari mereka bekerja di sektor informal seperti jasa pijat. Mereka berharap adanya perbaikan kualitas hidup dan layanan publik yang lebih inklusif.
Baca Juga: Tim SAR Cilacap Temukan Jenazah Remaja yang Hilang di Pantai Bunton Setelah 4 Hari Pencarian
Menanggapi hal ini, Harda Kiswaya berjanji akan memperjuangkan hak-hak difabel dan membangun Sleman yang inklusif jika terpilih.
“Saya dan Mas Danang berkomitmen menjadikan Sleman sebagai rumah bagi semua, dengan pelayanan publik yang lebih manusiawi,” tegasnya. []