BacaJogja – Nasi Teri Pojok Gejayan adalah salah satu kuliner malam legendaris di Yogyakarta. Berdiri sejak tahun 1970-an, warung ini telah menjadi favorit bagi banyak warga Jogja. Terletak di Jl. Affandi No. 5, Klitren, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, warung ini buka mulai pukul 21.00 hingga 03.00 dini hari.
Menu Nasi Teri di warung ini menawarkan sajian sederhana namun menggugah selera. Nasi putih disajikan dengan sayur nangka muda, sayur labu siam, dan kering tempe, serta ikon utama, yakni teri pedas, yang menjadi daya tarik bagi para pelanggan.
Baca Juga: Lomba HANTARU 2024: Ajang Kreativitas Warga Yogyakarta “Hijau Kampungku, Lestari Jogjaku”
Untuk melengkapi kelezatan santapan, tersedia berbagai pilihan lauk seperti ikan, tahu, tempe, telur ceplok, telur dadar, perkedel, lumpia, dan masih banyak lagi.
Warung ini menjadi pilihan bagi warga Jogja yang mencari tempat makan murah, enak, dan menyajikan aneka lauk. Selain menjadi favorit warga lokal, warung legendaris ini juga sering kali menjadi tujuan utama bagi wisatawan yang pernah tinggal atau kuliah di Jogja.
Baca Juga: Penipuan Acara Olahraga di Yogyakarta: IVENDO DIY Tegaskan Tak Terlibat, Masyarakat Diminta Waspada
Banyak dari mereka yang datang kembali untuk mengobati rasa rindu terhadap masakannya, karena dulunya, mereka adalah pelanggan setia.
Anggi Widya, salah satu wisatawan yang dulunya kuliah di Jogja, mengungkapkan bahwa Nasi Teri Gejayan adalah tempat favoritnya bersama sang suami semasa pacaran.
“Setiap pulang jalan-jalan, kami sering mampir dan makan di sini. Jadi, saat liburan ke Jogja, tempat ini menjadi tujuan makan yang tidak boleh terlewatkan karena untuk bernostalgia masa-masa pacaran dulu,” ujarnya.
Baca Juga: Peluang Karir PPPK 2024: Pemkab Sleman Buka 589 Formasi, Simak Persyaratannya
Nasi Teri Gejayan bukan sekadar tempat makan, tetapi juga menyimpan kenangan bagi banyak orang yang pernah mencicipi kelezatannya.
Dengan cita rasa khas dan suasana sederhana, warung legendaris ini terus menjadi pilihan favorit, baik bagi warga lokal maupun wisatawan, untuk menikmati kuliner malam yang autentik serta merasakan suasana makan di tepian jalan.[]
Artikel Kiriman Dava Putra Anandya
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
