Liburan Berujung Tegang: Kronologi Tiga Wisatawan Asal Klaten Terseret Ombak Pantai Parangtritis

  • Whatsapp
korban parangtritis
Tim SAR melakukan penyelematan terhadap wisatawan yang terseret ombak di Parangtritis Bantul. (Basarnas)

BacaJogja – Liburan akhir tahun di Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, nyaris berubah menjadi tragedi. Tiga wisatawan asal Klaten terseret ombak ketika bermain air di salah satu pantai paling ikonik di Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis, 26 Desmeber 2024. Berkat kesigapan Tim SAR Gabungan yang sedang melaksanakan Siaga SAR Khusus Natal dan Tahun Baru, ketiganya berhasil diselamatkan.

Kronologi kejadian bermula ketika rombongan keluarga tiba di Pantai Parangtritis sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka memutuskan untuk bermain air di tepi pantai. Namun, salah satu anggota rombongan, Wong Inggawe, bermain terlalu jauh ke tengah hingga mendekati area palung yang berbahaya.

Read More

FGD MES 2024

Baca Juga: Peringatan Cuaca Hari Ini di Yogyakarta: Hujan Lebat hingga Angin Kencang, Waspadai Dampaknya

“Melihat Wong kesulitan, dua anggota keluarga lainnya, Joko dan Yusa, berusaha memberikan pertolongan. Sayangnya, keduanya justru ikut terseret arus kuat di area tersebut,” kata Humas Basarnas Yogyakarta Pipit Eriyanto, Kamis, 26 Desmeber 2024.

Situasi sempat menegangkan hingga akhirnya Tim SAR Gabungan yang sedang bersiaga di pantai segera bergerak cepat. Dalam waktu singkat, ketiga korban berhasil dievakuasi ke daratan. “Ketiga wisatawan dalam kondisi selamat meskipun sempat mengalami kelelahan akibat terseret arus,” ujarnya.

Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi para wisatawan yang berkunjung ke pantai selatan DIY. Kawasan pantai selatan, termasuk Parangtritis, dikenal memiliki arus bawah laut yang kuat dan keberadaan palung yang berpotensi membahayakan wisatawan yang bermain terlalu jauh dari tepi pantai.

Baca Juga: 7,3 Juta Wisatawan Memasuki Yogyakarta saat Libur Natal dan Tahun Baru

Kepala BPBD DIY, Noviar Rahmad, menegaskan pentingnya mematuhi peringatan, seperti tidak berenang di area yang dipasang bendera merah. “Laut tenang adalah palung, ini sering kali tidak dipahami. Wisatawan harus patuhi larangan untuk berenang di kawasan tersebut,” kata Noviar.

Selain itu, Noviar mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi yang masih mengancam DIY hingga awal Januari 2025. “Hujan lebat dan potensi longsor butuh perhatian serius. Manfaatkan informasi dari aplikasi Info BMKG untuk mitigasi risiko,” tambahnya.

Pantai Parangtritis memang menjadi destinasi populer, tetapi wisatawan diminta lebih bijak dan waspada agar liburan tetap aman. Patuhi peringatan petugas, terutama di kawasan rawan seperti palung laut, untuk menghindari tragedi serupa.

Baca Juga: Ambil Kepala Kambing Larungan, Wisatawan Nyaris Jadi Korban Palung Parangkusumo

Tim SAR Gabungan mengimbau kepada seluruh wisatawan untuk selalu menaati rambu-rambu peringatan yang telah dipasang di sepanjang pantai. Selama masa libur Natal dan Tahun Baru, Tim SAR Gabungan meningkatkan kesiagaan di berbagai objek wisata pantai di DIY, termasuk Pantai Parangtritis.

Patroli dan pengawasan dilakukan secara intensif untuk memastikan keselamatan pengunjung. Selain personel, juga menyiapkan peralatan seperti perahu karet, pelampung, dan peralatan lainnya untuk penanganan cepat jika terjadi kecelakaan. []

Related posts