Jembatan Pandansimo Yogyakarta, Terpanjang Ketiga di Jawa Digunakan Saat Arus Lebaran 2025

  • Whatsapp
jembatan pandansimo
Jembatan Pandansimo terpanjang di Yogyakarta. (Istimewa)

BacaJogja – Jembatan Pandansimo atau Jembatan Srandakan III ini menjadi salah satu infrastruktur strategis DIY, menghubungkan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulon Progo. Dengan panjang 1,9 km, jembatan ini menjadi jembatan terpanjang di DIY dan ketiga di Pulau Jawa setelah Jembatan Suramadu dan Pasupati.

Jembatan Pandansimo akan dibuka pada arus mudik dan libur Lebaran 2025. Mengantisipasi lonjakan wisatawan ke kawasan Pantai Selatan Bantul, Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul mengambil langkah strategis dengan menggeser sembilan titik retribusi (TPR) ke selatan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).

Read More

“Begitu jembatan ini dibuka, kami langsung siapkan pos pemungutan retribusi di jalan masuk ke pantai di selatan JJLS,” ujar Kepala Bidang Destinasi Wisata Dispar Bantul, Yuli Hernandi, dikutip dari Harian Jogja.

Baca Juga: Teka-teki Mobil Bekas Tembakan di Sleman Terungkap:  Tangkap 4 Tersangka Sindikat Penggelapan

Pergeseran TPR ini bertujuan menekan kebocoran tiket masuk pantai yang selama ini sering terjadi. Dengan sistem tiket terintegrasi senilai Rp15.000, wisatawan hanya perlu membayar sekali untuk mengunjungi berbagai pantai di Bantul pada hari yang sama.

“Misalnya, pengunjung masuk lewat Pantai Baru dan mendapatkan tiket bertanggal. Saat berpindah ke pantai lain, mereka cukup menunjukkan tiket tersebut tanpa perlu membayar lagi,” jelas Yuli.

Subkoordinator Kelompok Subtansi Promosi Kepariwisataan Dispar Bantul, Markus Purnomo Adi, mengungkapkan bahwa selama ini ada modus baru yang dilakukan bus wisata untuk menghindari pembayaran retribusi. Banyak bus memilih masuk melalui TPR yang tidak dijaga 24 jam, seperti di Pantai Samas hingga Pantai Pandansimo, pada pukul 20.00 WIB hingga 05.00 WIB. Akibatnya, Dispar Bantul mengalami potensi kehilangan pendapatan retribusi hingga Rp12 juta per malam.

“Dengan pemindahan TPR ini, kami berharap modus tersebut bisa dicegah,” ujar Markus yang akrab disapa Ipung.

Baca Juga: SD IT Mutiara Hati: Novi Citra Bisa Mengajar Lagi Jika Tinggalkan Band Sukatani

Dalam laman resmi Portal Informasi Indonesia, pembangunan jembatan yang dimulai sejak 11 Desember 2023 ini menelan anggaran Rp863,72 miliar dari APBN 2023-2025. Keunikan jembatan ini terletak pada desain gunungan bermotif batik khas Yogyakarta di bagian tengah, yang melambangkan perbatasan wilayah.

“Jembatan ini juga didesain dengan teknologi Lead Rubber Bearing (LRB) untuk mengakomodasi pergerakan gempa,” jelas Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jateng-DIY, Rien Marlia.

Selain memperlancar arus lalu lintas dan meningkatkan konektivitas DIY, Jembatan Pandansimo juga diharapkan menjadi ikon wisata baru yang mengangkat nilai budaya serta estetika lokal. Dengan pembukaan jembatan ini dan penataan sistem retribusi wisata, diharapkan kawasan Pantai Selatan Bantul semakin tertata dan memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan. []

Related posts