BacaJogja – Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama University of Dundee (UoD), Inggris, menggelar kuliah lapangan bagi mahasiswa dari Duncan of Jordanstone College of Art & Design. Program yang berlangsung pada 24-27 Februari 2025 ini bertujuan memperkaya wawasan mahasiswa UoD tentang kerajinan tradisional Indonesia, terutama batik dan rajut, melalui pendekatan sejarah, teknik pembuatan, serta desainnya. Kegiatan ini diawali dengan Campus Tour UGM.
Prof. Ir. Wiratni, S.T., M.T., Ph.D., IPM., Sekretaris Direktur Kemitraan dan Relasi Global UGM, secara resmi membuka program ini. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa inisiatif ini mendapat dukungan dari Pemerintah Skotlandia, Indonesia Natural Dye Institute Universitas Gadjah Mada (INDI UGM), dan Butimo Batik. “Program ini memberikan pengalaman belajar langsung melalui lokakarya dan kunjungan lapangan. Kami ingin memperkenalkan berbagai jenis dan pola batik khas Yogyakarta yang akan dijelaskan oleh para ahli UGM,” ujarnya, Kamis (27/2).
Baca Juga: Destructive Fishing Ancam Ekosistem Air, Korpolairud Polda DIY Buka Layanan Pengaduan
Jane Keith, koordinator kelompok kunjungan dari UoD, mengungkapkan apresiasinya terhadap program ini. Menurutnya, pengalaman belajar langsung di Indonesia merupakan kesempatan yang langka bagi mahasiswa mereka. “Bisa melaksanakan program ini bersama UGM adalah hal yang luar biasa. Kami sangat berterima kasih atas kesempatan ini,” tuturnya.
Selama empat hari, 16 mahasiswa dan 3 dosen dari UoD mengikuti berbagai kegiatan. Pada hari pertama, mereka menjelajahi lingkungan UGM melalui Campus Tour, diikuti dengan sesi kuliah mengenai sejarah batik, teknik pewarnaan alami, dan teknik ikat celup. Hari kedua, peserta mengunjungi Batik Butimo di Kabrokan Wetan, Yogyakarta, untuk workshop membatik.
Baca Juga: Kebakaran Kilang Pertamina Cilacap: Asap Hitam Pekat Gegerkan Warga, Ini Penjelasan Resmi
Kegiatan dilanjutkan pada hari ketiga di Gamaindigo dengan workshop teknik ikat celup dan praktik menggambar batik di Wisdom Park UGM. Program ditutup dengan kunjungan ke Dowa Bag and Factory serta penyelesaian proses pewarnaan batik di Gamaindigo.
Prof. Wiratni menegaskan bahwa program ini memperkuat kerja sama antara UGM dan UoD. Kedua universitas baru memulai kemitraan formal pada 2024 melalui penandatanganan MoU dan kini telah menjalankan berbagai kolaborasi progresif di berbagai bidang.
Kolaborasi ini tidak hanya menjadi wadah pertukaran budaya antara mahasiswa UoD dan UGM, tetapi juga meningkatkan keterampilan akademik serta kreativitas peserta. Lebih jauh, program ini membuka peluang kerja sama lebih luas di masa depan antara kedua institusi. []