Wisata Petik Melon Perdana: PCNU Gunungkidul Hadirkan Panen Premium di Cluster Wakaf Produktif

  • Whatsapp
petik melon gunungkidul
Suasana petik melon premium di Gunungkidul (Ist)

BacaJogja – Di hamparan kebun hijau yang teratur rapi di sudut Gunungkidul, aroma segar buah melon mulai tercium sejak pagi. Senyum para pengunjung kian merekah saat mereka diajak masuk ke area kebun, melihat deretan tanaman melon premium yang siap dipanen.

Inilah suasana Wisata Petik Melon Perdana yang digelar Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Gunungkidul pada Kamis–Sabtu (18–20 September 2025).

Read More

Bukan sekadar panen, acara ini menghadirkan pengalaman unik. Masyarakat bisa langsung merasakan sensasi memetik melon dari pohonnya, lalu menikmati kesegarannya tanpa perantara. Dengan mengusung tema “Petik Langsung, Rasakan Kesegarannya!”, kegiatan ini menjadi perayaan sekaligus bukti nyata pengelolaan Cluster Wakaf Produktif yang inovatif.

Baca Juga: Kecelakaan Truk Elpiji di Gunungkidul: Sopir Meninggal, Kernet Luka Serius

Panen perdana ini semakin meriah dengan kehadiran sejumlah tokoh penting, seperti Perwakilan BWI Pusat Ir. Arief Rohman Yulianto, MM; Kepala Kanwil Kemenag DIY, Dr. H. Ahmad Bahiej; hingga Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Gunungkidul, dr. Dewi Irawati, M.Kes. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan nyata terhadap gagasan bahwa wakaf bisa dikelola dengan cara modern, produktif, dan memberi manfaat luas.

Ketua Tanfidziyah PCNU Gunungkidul, KH. Sa’ban Nuroni, MA, tak kuasa menutupi rasa syukur. “Panen perdana ini menjadi bukti nyata bahwa wakaf bisa dikelola secara produktif, memberi manfaat ekonomi, dan menghadirkan nilai keberkahan bagi masyarakat,” tuturnya penuh semangat.

Program ini tidak berjalan sendiri. Sejumlah lembaga turut mendukung, di antaranya Wakaf Mulia Institute, SatuWakaf Marketplace, Amal Produktif, Forum Wakaf Produktif, Asosiasi Nazir Indonesia (ANI), Badan Wakaf Indonesia, NusaFarm, hingga Kementerian Agama RI.

Baca Juga: Sri Sultan: Sungai Bersih Wujud Hamemayu Hayuning Bawana dan Warisan Budaya Dunia

Lebih dari sekadar memetik buah, acara ini mengajak masyarakat melihat sisi lain wakaf. Dari tanah yang diwakafkan, tumbuh kebun melon premium yang hasilnya bukan hanya untuk dinikmati, tetapi juga untuk memberdayakan ekonomi umat. Setiap buah yang dipetik, setiap langkah di kebun, menyiratkan pesan bahwa wakaf bukan sekadar amal ibadah, melainkan juga jalan menuju kemandirian dan keberlanjutan.

Dengan panen perdana ini, PCNU Gunungkidul berharap semakin banyak masyarakat mengenal potensi wakaf produktif. Bukan mustahil, dari sebutir benih yang ditanam di tanah wakaf, tumbuh gerakan besar yang memberi manfaat nyata bagi umat dan daerah. (Markaban Anwar)

Related posts