BacaJogja – Malam itu, Senin (22/9/2025) sekitar pukul 19.30 WIB, suasana tenang di Dusun Pandes 1, Wonokromo, Pleret, Bantul, mendadak berubah mencekam. Sebuah gudang rongsok milik UD Berkah terbakar hebat. Api menjilat atap bambu dan fiber plastik, menjalar cepat hingga melahap sebagian besar bangunan. Kerugian ditaksir mencapai Rp150 juta.
Menurut penuturan Subarjo (76), ayah dari pemilik gudang, Agung Wibowo, peristiwa bermula dari pembakaran sampah dan limbah tak terpakai di area belakang gudang. Sekitar pukul 18.00 WIB, ia meninggalkan api kecil untuk sekadar mengambil air minum. Namun, sejam kemudian, suara ledakan keras memecah kesunyian.
Baca Juga: Dituduh Selingkuhi Istri Orang di Bantul, Pria Asal Sleman Diperas Jutaan Rupiah
“Saya sangat terkejut mendengar ledakan itu. Ketika saya lihat, api sudah membesar dan membakar gudang,” ujar Subarjo dengan nada panik.
Ledakan diduga berasal dari botol cat semprot (pilok) yang tersimpan di gudang. Percikan api kemudian menyambar tumpukan plastik dan vinyl siap kirim, membuat si jago merah semakin sulit dikendalikan. Material bambu dan fiber pada atap serta rangka bangunan mempercepat merambatnya api.
Menyadari kebakaran tak terkendali, Subarjo segera berlari keluar rumah, berteriak meminta pertolongan warga, sekaligus menghubungi sang anak, Agung Wibowo (36). Dalam waktu singkat, aparat Polsek Pleret yang dipimpin Pawas Aiptu Kristinawanti bersama KA SPKT Aiptu Oki Prasetyanto tiba di lokasi.
Tak lama berselang, petugas pemadam kebakaran dari Banguntapan dan Bantul datang dengan mobil tangki air. Upaya pemadaman berlangsung dramatis hampir tiga jam hingga api berhasil dipadamkan total sekitar pukul 22.30 WIB.
Baca Juga: Kecelakaan Tabrak Lari di Jalan Yogya-Wates Bantul, Satu Meninggal
Kapolsek Pleret AKP Anar Fuadi SH MIP menegaskan, prioritas petugas di lapangan adalah memastikan tidak ada korban jiwa.
“Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti dari kebakaran ini,” ujarnya.
Meski tak ada korban jiwa, kejadian ini meninggalkan duka dan kerugian besar bagi Agung Wibowo. Warga sekitar pun masih dibayangi rasa waswas, sebab api yang berawal dari sampah kecil bisa berakhir menjadi bencana besar. []