Glugu Merenggut Nyawa: Kisah Buruh yang Berakhir di Pengasih Kulon Progo

  • Whatsapp
glugu kulon progo
Polisi datang ke lokasi kejadian buruh meninggal tertimpa glugu di Kulon Progo. (Polres Kulon Progo)

BacaJogja – Minggu siang itu, udara di Pengasih, Kulon Progo, terasa panas dan lengang. Jalan Wates–Sermo yang biasanya menjadi urat nadi lalu lintas tampak biasa saja—hingga suara rem yang berderit pecah, disusul dentuman keras. Sebuah truk Mitsubishi Colt Diesel terguling, dan seketika, siang yang tenang berubah menjadi duka.

Di balik kemudi, P (44), warga Pengasih, hanya berniat sederhana: memundurkan truknya ke halaman sebuah perusahaan, CV. Putra Mandiri, perusahaan yang bergerak di bidang kayu dan glugu, di sisi utara jalan. Tetapi takdir tidak selalu berjalan seiring dengan rencana manusia. Rem truk itu tiba-tiba bermasalah. Dalam kepanikan sesaat, kendaraan besar itu kehilangan kendali, meluncur mundur, lalu terguling.

Read More

Di kabin, duduk seseorang, D (37), buruh di tempat itu sekaligus sahabat seperjalanan P. Hanya beberapa detik setelah truk miring, batang-batang kelapa yang menjadi muatan runtuh menimpanya. Jeritan warga pecah, mereka berlarian menolong, mencoba mengangkat glugu satu per satu. Namun tubuh D sudah terjepit, napasnya semakin berat.

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Fly Over Lempuyangan Jogja: Satu Meninggal, Dua Luka

“Penumpang sempat dibawa ke RSUD Wates, tapi meninggal dunia dalam perjalanan,” tutur Kasihumas Polres Kulon Progo, Iptu Sarjoko, dengan suara pelan yang sarat keprihatinan.

Pemandangan di lokasi kejadian meninggalkan luka batin. Sopir hanya menderita lecet di bahu kanan, tapi matanya kosong, menatap jalan seakan tak percaya. Ia selamat secara fisik, namun kehilangan sahabat di sisi kemudinya.

Warga sekitar yang menyaksikan kejadian itu pun masih terdiam hingga sore. “Cepat sekali kejadiannya, tahu-tahu truk sudah miring dan muatannya menimpa penumpang,” ujar seorang warga yang ikut mengevakuasi.

Suasana di tempat itu mulai normal, begitu juga jalanan seperti biasa dilalui kendaraan. Tetapi di balik aspal yang kembali sunyi itu, ada cerita duka yang tak hilang begitu saja.

Baca Juga: Truk Tronton Tabrak Rumah Warga di Bantul, Diduga Sopir Mengantuk

“Kami mengimbau pengemudi selalu memastikan kondisi kendaraan sebelum digunakan. Rem, ban, dan muatan harus diperiksa. Keselamatan adalah yang utama,” tambah Iptu Sarjoko.

Kecelakaan di Pengasih ini menjadi pengingat bahwa maut bisa datang dalam sekejap. Bahwa perjalanan pulang yang tampak sederhana bisa berubah menjadi perjalanan terakhir.

Di bawah terik matahari yang mulai condong, batang-batang glugu masih terserak di halaman. Diam, seakan menjadi saksi bisu tragedi yang merenggut satu nyawa pekerja.

Bagi rekan-rekan buruh, kepergian D adalah kehilangan seorang sahabat seperjuangan. Bagi keluarganya, D bukan sekadar suami atau ayah, melainkan pahlawan rezeki yang setiap hari berjuang di balik peluh untuk membawa pulang nafkah.

Minggu siang itu, ia berpulang dalam tugasnya mencari kehidupan—dan meninggalkan kisah duka yang tak akan pernah terlupa. Saat seseorang yang berangkat dengan hidup, tak pernah kembali dengan nyawa. Semoga husnul khotimah, swargi langgeng…. []

Related posts