Arcadia Klitren: Ruang Hidup Baru untuk Wisata, Olahraga, dan UMKM Yogyakarta

  • Whatsapp
Arcadia Klitren
Arcadia Klitren Yogyakarta menghadirkan ruang publik kreatif yang memadukan wisata belanja, olahraga, dan ekonomi kreatif. (Pemkot Jogja)

BacaJogja – Di sepanjang Jalan LPP Klitren, Gondokusuman, setiap Minggu pagi suasana tampak berbeda. Jalan yang biasanya padat kendaraan berubah menjadi ruang publik penuh warna bernama Arcadia — singkatan dari Area Cantik untuk Wisata Belanja dan Olahraga. Sejak pukul 06.00 hingga 09.00, kawasan ini disulap menjadi tempat bertemunya tawa, langkah kaki, aroma kuliner, dan geliat ekonomi kreatif warga Yogyakarta.

Konsep Arcadia bukan sekadar car free day biasa. Di sini, olahraga, rekreasi, dan ekonomi kreatif melebur dalam satu ruang publik yang ramah bagi semua kalangan. Warga datang bukan hanya untuk berolahraga, tetapi juga berinteraksi, berbelanja, dan menikmati suasana kebersamaan yang khas Yogyakarta.

Read More

Baca Juga: Tragedi di Kopi Ingkar Janji Kulon Progo: Bocah 6 Tahun Meninggal Tertimpa Kentongan

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menilai, kegiatan seperti Arcadia mampu menumbuhkan ekonomi lokal dengan cara yang inklusif dan menyenangkan. “Harapan saya, ekonomi masyarakat menengah ke bawah menggeliat di beberapa titik. Masih banyak ruang di Kota Yogyakarta yang punya potensi untuk menimbulkan kompleksitas ekonomi baru. Seperti di Jalan LPP dan Embung Giwangan, kita jadikan car free day secara rutin dan berkelanjutan,” ujarnya, Minggu (19/10/2025).

Hasto juga menekankan pentingnya strategi promosi agar kegiatan seperti Arcadia tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi juga mampu memperluas pasar bagi pelaku usaha mikro. “Promosi harus digarap. Jangan hanya semangat memproduksi dan menjual, tapi juga semangat menciptakan pasar. Pasar itu bisa kita bangun, lalu menyesuaikan produk dengan kebutuhan masyarakat,” tambahnya.

Di balik semarak kegiatan, Didik Aris Hermanto, Ketua Pokdarwis Klitren, menjadi salah satu sosok yang menjaga agar Arcadia tetap hidup dan menarik. Ia menyebutkan, ada sekitar 130 UMKM yang kini menjadi tenant tetap, mulai dari penjual kuliner tradisional, perajin, hingga pelaku fashion lokal.

Baca Juga: Sunyi Malam di Jetis Bantul Pecah oleh Suara Tabrakan: Kisah Tragis Pemuda yang Tak Pulang Lagi

“Kami ingin Arcadia bukan hanya tempat jualan, tapi juga ruang interaksi sosial dan promosi budaya lokal. Ada hiburan musik, senam bersama, dan pertunjukan anak-anak sekolah, supaya suasananya hidup dan warga betah datang setiap minggu,” tuturnya.

Salah satu pelaku UMKM yang ikut merasakan manfaatnya adalah Novi Puji, penjual es dawet beras yang telah berjualan sejak awal kegiatan ini. “Biasanya saya jual di rumah, tapi kalau di sini lebih ramai. Banyak yang olahraga terus mampir beli jajanan. Semoga Arcadia terus ada, biar kami bisa dapat penghasilan tambahan,” ujarnya dengan senyum.

Kini, setiap Minggu pagi, Arcadia Klitren tak sekadar menjadi ruang bebas kendaraan, tapi juga ruang hidup bagi warga kota. Tempat di mana keringat bertemu kreativitas, dan langkah kecil warga menjadi denyut nadi bagi ekonomi lokal yang terus tumbuh. []

Related posts