BacaJogja – Sore itu, Jumat (24/10/2025), langit Lendah mulai memudar di ufuk barat. Suara gemericik air Sungai Progo berpadu dengan hembusan angin lembut yang menggoyangkan rerumputan di tepi sungai. Namun di antara keheningan sore itu, terdengar jeritan kecil yang memecah suasana: “Tolong! Ada yang tenggelam!”
Jeritan itu datang dari seorang anak kecil yang panik berlari di tepi sungai, menunjukkan arah ke tengah aliran Progo yang mulai meninggi. Seorang warga yang sedang mencari rumput di sekitar lokasi langsung bergegas, berusaha menembus semak menuju sumber suara.
Tak lama kemudian, kabar duka itu menyebar cepat: seorang remaja berusia 17 tahun, berinisial AUP, warga Ngentakrejo, Lendah, Kulon Progo, tenggelam saat memancing di Sungai Progo.
Baca Juga: Sultan HB X Soroti Program Makan Bergizi Gratis: “Pejabat Ora Ngerti Dapur, Disuruh Ngurusi”
Dari Hobi Jadi Tragedi
Menurut keterangan saksi, sore itu AUP tengah memancing dengan teknik casting — cara memancing yang membutuhkan ketepatan dan kekuatan saat melempar umpan ke titik tertentu. Namun nahas, umpannya tersangkut di bebatuan dasar sungai.
Tak ingin kehilangan umpan, AUP berinisiatif menyelam untuk melepaskannya. Namun, arus Sungai Progo yang terkenal deras tak memberi ampun. Ia diduga kehabisan napas sebelum sempat muncul kembali ke permukaan.
Sumadi, salah satu warga yang ikut membantu pencarian, menuturkan momen yang tak akan pernah ia lupakan.
“Waktu itu warga ramai-ramai nyelam bantu cari. Alhamdulillah, pas salah satu warga nyelam, senar pancingnya nyangkut sesuatu. Pas ditarik, ternyata mata kailnya nyantol di celana korban,” ujarnya dengan nada berat.
Dari sanalah tubuh AUP akhirnya ditemukan—senar pancing yang semula menjadi penyebab tenggelam, justru menjadi petunjuk yang menuntunnya pulang.
Baca Juga: Kecelakaan Kulon Progo: Motor Tabrak Truk di Simpang Tiga Wates, Satu Meninggal
Tak Ada Tanda Kekerasan
Kasihumas Polres Kulon Progo, Iptu Sarjoko, membenarkan peristiwa tersebut.
“Benar, telah terjadi peristiwa laka air yang menyebabkan seorang remaja meninggal dunia di Sungai Progo wilayah Lendah,” ujarnya, Jumat (24/10/2025).
Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban.
“Korban murni meninggal dunia karena tenggelam. Setelah diperiksa, jenazah langsung kami serahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” imbuhnya.
Sarjoko juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di sungai, terutama ketika memancing atau bermain air di lokasi berarus deras.
Baca Juga: Duka Senja di Kulon Progo: Saat Ambulans Menjadi Saksi Perjalanan Terakhir Seorang Ibu
Duka yang Mengalir Bersama Progo
Kabar berpulangnya AUP sontak menyelimuti dukacita keluarga, khususnya ibunda korban, Siti Kalisah juga warga sekitar.
Melalui lembaran kertas, kabar duka yang beredar di lingkungan Ngentakrejo, keluarga menyampaikan bahwa almarhum akan dimakamkan di Makam Kyai Towarni Bendo, pada Sabtu (25/10/2025) pukul 11.00 WIB.
“Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” tulis keluarga dalam pengumuman tersebut.
Sungai Progo sore itu kembali tenang, seolah menyimpan kisah pilu di dasarnya. Di antara riak air yang mengalir ke selatan, tersisa pelajaran tentang kewaspadaan, dan doa untuk seorang remaja yang terlalu cepat berpulang. []






