Lapak UMKM Sembada Sleman: Wadah Inovatif untuk Dongkrak Usaha Pemula Naik Kelas

  • Whatsapp
Lapak UMKM Sleman
Program Lapak UMKM Sembada Sleman menjadi wadah bagi pelaku usaha pemula untuk memperkenalkan produk, membangun relasi, dan naik kelas dengan pendampingan langsung dari PLUT Dinkop UKM Sleman. (Ist)

BacaJogja – Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Dinkop UKM) terus menggulirkan berbagai program untuk mendukung pelaku usaha lokal agar semakin berkembang. Salah satunya melalui program Lapak UMKM Sembada, wadah bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk memperkenalkan produk serta memperluas pasar.

Program yang berlokasi di halaman Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Sleman — tepat di depan Rumah Dinas Bupati Sleman — ini menjadi ruang promosi dan interaksi bagi pelaku UMKM, terutama mereka yang baru merintis usaha.

Read More

Ketua Tim Kerja Fasilitasi Layanan dan Pembiayaan PLUT Sleman, Werdiningsih, menjelaskan bahwa Lapak UMKM Sembada merupakan pengembangan dari program sebelumnya, Lapak Sobat PLUT. Konsepnya sama, yakni menyediakan tempat bagi pelaku UMKM untuk berjualan dan memperkenalkan produk kepada masyarakat.

“Kami membuka kesempatan bagi semua UMKM yang berminat jualan. Tempatnya memang terbatas, tapi kami prioritaskan pelaku UMKM pemula yang belum punya tempat jualan tetap atau masih berjualan dari rumah,” jelasnya.

Baca Juga: Cegah Keracunan Anak Sekolah, Pemda DIY Perketat Pengawasan Makan Bergizi Gratis

Menurut Werdiningsih, tujuan utama Lapak UMKM Sembada bukan semata soal omzet, tetapi lebih pada upaya memperkenalkan produk dan membangun jejaring. Banyak pelaku usaha yang setelah berpartisipasi justru mendapat pesanan dari luar lapak.

“Tujuan utamanya bukan selalu tentang omzet, tapi tentang memperkenalkan produk dulu. Kadang memang tidak banyak yang laku di tempat, tapi ada efek jangka panjang karena orang mengenal produk mereka dan akhirnya pesan,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa lewat kegiatan ini pelaku usaha pemula bisa “naik kelas” secara bertahap — mulai dari memperbaiki kemasan, strategi pemasaran, hingga cara berinteraksi dengan calon pembeli.

“Dulu ada yang kemasannya sederhana, setelah ikut lapak jadi lebih menarik. Interaksi dengan sesama pelaku UMKM membuat mereka saling belajar,” tambahnya.

Selain menjadi ruang promosi, Lapak UMKM Sembada juga menampilkan produk khas Sleman, seperti kuliner tradisional apem Wonolelo dengan konsep open kitchen untuk menarik pengunjung. Saat ini, Lapak UMKM Sembada rutin digelar setiap hari Jumat pukul 07.00–10.00, dan ke depan akan diperluas hingga akhir pekan.

“Rencananya ditambah hari Sabtu dan Minggu karena ramai masyarakat yang berolahraga di sekitar sini,” terang Werdiningsih.

Baca Juga: DIY Resmi Punya Embarkasi Haji 2026 di Yogyakarta International Airport

Sementara itu, Konsultan PLUT, Afifah Adinda Tanjungsari, mengungkapkan hingga kini sudah ada 85 pelaku usaha yang bergabung dalam Lapak UMKM Sembada. Jumlah tersebut berpotensi meningkat karena banyak pelaku UMKM yang tertarik mendaftar.

“Bisa bertambah karena banyak yang menanyakan cara bergabung. Setelah daftar, kami lakukan proses kurasi produk dan cek legalitasnya,” ujar Dinda.

Bagi pelaku usaha yang belum memiliki izin atau sertifikasi halal, PLUT Sleman siap melakukan pendampingan. “Kalau belum punya NIB atau sertifikat halal, kami bantu. Kami ingin pelaku usaha yang baru mulai bisa tumbuh pelan-pelan dan naik kelas,” tambahnya.

Dara DPRD Sleman
Anggota Komisi B DPRD Sleman, Dara Ayu Suharto (Ist)

Setiap minggu, PLUT menjadwalkan 10 jenis usaha berbeda agar produk yang ditampilkan bervariasi — mulai dari makanan siap saji, produk kemasan, hingga craft dan fashion. Ada juga pelaku usaha jasa, seperti pijat dan layanan terapi.

“Yang penting tidak tabrakan jenis produknya. Misalnya kalau sama-sama dimsum, kami rolling jadwalnya,” jelas Dinda.

Baca Juga: Puncak Musim Hujan 2025 Sudah Tiba, BMKG Ingatkan Siaga Cuaca Ekstrem!

Konsultan PLUT lainnya, Edy Santoso, menuturkan bahwa untuk menarik minat pengunjung, pihaknya rutin menggelar kegiatan pendukung seperti Jumat Berkah, donor darah bekerja sama dengan PMI, hingga hiburan musik dari berbagai OPD.

“Biar ramai, kami sediakan kopi, teh, dan snack gratis. Kadang ada live music juga. Ini salah satu cara agar masyarakat tertarik mampir dan belanja,” katanya.

Dukungan terhadap program ini juga datang dari Anggota Komisi B DPRD Sleman, Dara Ayu Suharto. Ia menilai Lapak UMKM Sembada menjadi solusi nyata bagi pelaku UMKM pemula yang kesulitan dalam hal pemasaran dan legalitas.

“Mereka masih kesulitan promosi dan branding karena keterbatasan modal. Lapak UMKM Sembada ini membantu mereka tampil dan dikenal publik,” ujar Dara.

Ia berharap Dinkop UKM Sleman terus menganggarkan program pendampingan UMKM agar lebih banyak pelaku usaha lokal yang berkembang. “Saya dorong mereka jangan pantang menyerah. Kalau jatuh, bangkit lagi. Evaluasi, cari tahu kenapa dagangan belum laku. Kami siap bantu cari solusi,” pungkasnya. []

Related posts