Korban Diteriaki Klitih, Lalu Dibacok Pakai Pedang di Sleman

  • Whatsapp
klitih sleman
Tersangka penganiayaan saat digelandang ke Polsek Mlati, Sleman. (Foto: Istimewa)

Sleman – Dua orang menjadi korban penganiayaan dengan dibacok pakai pedang di Sinduadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dua korban masing-masing berinisial BG, 18 tahun dan AL, 18 tahun mengalami luka akibat sabetan pedang.

Polisi sudah menangkap pelaku pembacokan berinisial NI, 21 tahun, warga Trihanggo, Kapanewon Gamping, Sleman, Yogyakarta dan sudah ditetapkan sebagai tersangka. Kini terancam tidak bisa menikmati Lebaran karena harus mendalami masa penahanan di balik jeruji besi.

Read More

Umroh akhir tahun

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Mlati, Inspektur Satu (Iptu) Dwi Noor Cahyanto mengatakan, kedua korban berstatus mahasiswa. “Korban BG menderita luka pada bagian telapak tangan sebelah kiri dan AL luka robek di lengan tangan bagian siku sebelah kiri juga luka di punggung kiri,” katanya, Selasa, 11 Mei 2021.

Baca Juga:

Menurut dia, kasus ini bermula, saat tersangka dan seorang temannya inisial GL di warung bakmi di Jalan Godean kilometer 4, pada Sabtu, 1 Mei 2021 dinihari tersebut. Saat bersamaan, tersangka NI yang berada di luar warung sedang menunggu makanan, melihat rombongan korban yang berjumlah empat orang berboncengan dua motor melintas.

Mereka saling beradu pandang. Rombongan korban berhenti dan mendekat ke arah tersangka yang saat itu dalam pengaruh minuman beralkohol. Tersangka yang emosi kemudian mengeluarkan sebilah belati dari dalam bajunya. Beruntung, rombongan korban berhasil kabur.

klitih
Tersangka penganiayaan saat digelandang ke Polsek Mlati, Sleman. (Foto: Istimewa)

Ternyata saat tersangka pulang ke arah Gamping dibuntuti rombongan korban. Merasa terancam, tersangka memberikan informasi bohong kepada temannya dan mengaku menjadi korban klitih oleh rombongan tersebut. “Aku kena tusuk orang itu (rombongan korban). Aku diklitih. Jadi tersangka ini menghasut temannya sendir,” ujar Iptu Dwi.

Tersangka dan temannya putar balik mengejar rombongan korban sambil teriak klitih klitih klitih. Warga yang ada di lokasi pun ikut mengejar rombongan korban. Hal itu membuat korban panik dan berhamburan menyelamatkan diri.

“Aku kena tusuk orang itu (rombongan korban). Aku diklitih. Jadi tersangka ini menghasut temannya sendiri” 

Satu motor yang dinaiki dua korban terdesak masuk ke jalan buntu yang berada dusun Kutu Patran, Sinduadi, Mlati, Sleman. Tersangka langsung turun dari boncengan motor lalu mengeluarkan sebilah pedang dari balik celananya. Di situlah tersangka leluasa mengayun-ayunkan pedang lalu melukai korban sebanyak tiga kali. “Usai menganiaya tersangka membuang sajam di sekitar rumah warga,” ungkapnya.

Korban yang hampir menjadi bulan-bulanan warga akibat diteriaki klitih lalu melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polsek Mlati. “Di sini korban klarifikasi. Dialah korban klitih sambil menunjukkan luka-lukanya,” katanya.

Tersangka Lebaran di Balik Jeruji Besi

Menurut Iptu Dwi, tersangka merupakan pria yang kesehariannya profesi sebagai ojek online di Sumatera. Tersangka datang ke Yogyakarta membawa anak dan istrinya berniat untuk berlibur di momen Hari Raya Idul Fitri 1442 H. “Tersangka ini asli orang Jogja. Namun kerja di Sumatera sebagai ojol. Ke sini cuma berlibur,” katanya.

Namun tersangka ingin menikmati Lebaran di Yogyakarta bersama sanak keluarga rupanya gagal terlaksana. Kasus yang menimpanya ini membuatnya harus merayakan Lebaran di balik jeruji besi di penjara Polsek Mlati.

Iptu Dwi menambahkan, aksi bar-bar tersangka yang membacok dua dua orang sekaligus diganjar ini dijerat pasal 351 ayat 2 KUHP Pidana Penganiayaan yang mengakibatkan orang terluka berat. Tersangka terancam kurungan selama 5 tahun penjara.

Baca Juga:

Sedangkan temannya inisial GL, hanya sebatas saksi karena tidak ikut terlibat penganiayaan maupun kepemilikan senjata tajam. “GL hanya saksi. Dia bahkan tidak tahu kalau temannya (tersangka) membawa dua sajam (belati dan pedang) sekaligus,” ujarnya.

Informasinya, tersangka membeli senjata tajam jenis belati melalui online. Sedangkan pedang yang digunakan untuk membacok korban dibeli di pasar klitikan.

Kepada petugas tersangka berdalih, bahwa senjata tajam dibawa untuk berjaga-jaga dari serangan musuh dikala keluar rumah. Tersangka memang sengaja membawa sajam dan disimpan di balik pakaian, tanpa sepengetahuan temannya inisial GL. []

Related posts