Bantul – Sekelompok anak-anak muda membuat masalah di Jalan Parangtritis, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, tadi malam. Mereka menyerang dengan memukul kaca mobil yang sedang melintas di jalan tersebut.
Informasi kejadian kejahatan anak jalanan atau yang biasa disebut klitih ini diunggah oleh Founder Yogyakarta Berbagi, Ririn Hariany di grup Facebook. Kejadiannya pada Sabtu, 29 Mei 2021 pukul 19.38 WIB.
Baca Juga:
“Saya pikir hanya sekumpulan anak-anak muda yang sedang menikmati malam Minggu dengan berkeliling mengendarai motor. Tapi tiba-tiba terlihat jelas salah satu rombongan itu memukulkan sesuatu ke arah mobil yang berlawanan arah,” tulis Ririn di Grup Warga Bantul Projotamansari (WB Pro).
Saat dikonfirmasi, Ririn mengungkapkan, insiden tersebut terjadi di wilayah Timbulharjo, Sewon, Bantul. “Rombongan anak-anak tersebut sekitar 12 orang,” katanya saat dikonfirmasi BacaJogja, Minggu, 30 Mei 2021.
Ririn kebetulan saat itu berada di lokasi kejadian, tepatnya di belakang rombongan anak-anak muda yang tidak bertanggung jawab dan bikin masalah tersebut. “Saya yang kebetulan di belakang anak-anak muda itu tidak berhenti, tapi berusaha tenang. Saya nyalakan fitur video di ponsel dan merekam anak-anak muda itu dari belakang,” ungkapnya.
“Rombongan anak-anak tersebut sekitar 12 orang”
Menurut dia, sepertinya di antara mereka menyadari aksinya sedang direkam. Salah satu dari mereka mencoba menutupi plat nomor motornya. Tapi plat motor teman di sebelahnya sangat terlihat jelas dan terekam.
Baca Juga:
Setelah itu, Ririn putar balik untuk mencari dan menghampiri mobil yang menjadi korban pemukulan tadi. Mobil itu masih menepi kebingungan dan campur marah atas tindakan anak-anak muda itu. “Pak saya kebetulan tadi di belakang mereka dan saya sempat merekamnya silakan saya kirim ke ponsel jenengan, mungkin saja akan dibutuhkan untuk bukti,” kata Ririn.
Mobil yang menjadi korban pemukulan tadi milik Sodiq Waskito, warga Kowen 1, Kalurahan Timbulharjo, Sewon, Bantul. Dia berharap ada sedikit efek jera bagi pelaku meski biasanya akan berakhir damai dengan pasal anak di bawah umur. “Mari peduli dan saling menjaga Jogja Berhati Nyaman,” katanya. []