Bantul – Beredar video di media sosial yang menceritakan seorang kakek penjual kandang ayam, yang istri tercintanya sedang sakit. Pria yang diketahui bernama Mardi Wiyono atau Suprih ini dalam kondisi yang pas-pasan atau miskin.
Sang istri yang sedang sakit tidak berbaring di tempat tidur karena tidak punya kasur. Alamat rumah ini berada di Dusun Jetis RT 02, Kalurahan Panjangrejo, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Baca Juga: Karmini, Perempuan Hebat asal Bantul, Relawan Sopir Ambulans Jenazah Covid-19
Video tersebut salah satunya diunggah di Grup Facebook Warga Pundong Online. Postingan video berdurasi 01:22 menit yang diunggah oleh akun Diani Ikawulandari pada Kamis, 13 Agustus 2021 ini pun viral. Seperti yang dilihat oleh BacaJogja.id pada Sabtu, 15 Agustus 2021, video tersebut dibanjir komentar dan dibagikan sampai 866 kali.
“Monggo dilarisi kandang ayam buatan simbah ini, harganya satu kandang Rp 100 ribu. Biar bisa untuk berobat istrinya yang sedang sakit. Satu bulan belum tentu laku satu kandang,” demikian backsound dalam video tersebut.
Baca Juga: Viral Mobil Dinas Panewu Banguntapan Bantul Disulap Jadi Ambulans
Komentar bernada empati berdatangan di kolom komentar pada postingan ini. Banyak yang menanyakan apa yang bisa dibantu untuk si kakek ini, termasuk bagaimana cara untuk membantunya.
Beruntung ada akun @Widadi yang mengomentari dan memberi jalan keluar. Dia adalah kepala dusun atau dukuh tempat Mbah Mardi berdomisili.
“Untuk yang simpati prihatin dengan keadaan dari Mbah Mardi Wiyono/Suprih dan Mbah giyah, bisa langsung ke rumahnya saja di Dusun Jetis RT 02 Panjangrejo, Pundong. Insyaallah saya selaku dukuh siap mendampingi jika ingin berkunjung. Alhamdulillah tadi dapat kasur dari kelurahan,” begitu tulis Widadi di kolom komentar.
Baca Juga: Kata Kapolres Kulon Progo soal Viral Pria asal Sentolo Donor Darah dan Ginjal
Tidak lupa Widadi membagikan nomor ponsel untuk memudahkan bagi warga yang ingin mengunjungi Mbah Mardi. “Bisa langsung ke rumahnya, nanti saya share lokasinya,” ungkapnya.
Widadi menjelaskan, selama ini keluarga Mardi Wiyono dan Mbah Giyah dapat bantuan PKH, BPNT. Simbah Mardi juga masih punya saudara kandung dari Mbah Mardi Wiyono/Mbah Suprih yang tinggal satu kampung. “Alhamdulillah untuk selama ini masalah makanan gak kurang. Kadang makan di saudara dan juga dikasih tetangga,” ungkapnya. []